Scroll untuk baca artikel
Bupati Blora
Bupati Blora
Example floating
BeritaHL

2025, Pemerintah Tetapkan 122.500 Ton Pupuk Bersubsidi untuk Blora

×

2025, Pemerintah Tetapkan 122.500 Ton Pupuk Bersubsidi untuk Blora

Sebarkan artikel ini

BLORA, (blora-ekspres.com) – Pemerintah pusat menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 122.500 ton bagi Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada tahun 2025. Kuota pupuk tersebut terdiri dari urea, NPK Phonska, dan pupuk organik yang akan mendukung sektor pertanian di daerah tersebut.

Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Blora, Sukandar, menjelaskan bahwa pupuk bersubsidi ini diperuntukkan bagi berbagai komoditas utama yang menjadi andalan petani Blora.

“Pupuk bersubsidi ini dialokasikan untuk sejumlah komoditas seperti padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, kakao, kopi, dan tebu. Ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan petani dapat mengakses pupuk dengan harga yang lebih terjangkau,” kata Sukandar, Selasa (28/01/2025).

Untuk memastikan distribusi tepat sasaran, Dinas Pangan Pertanian Blora telah menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) berdasarkan usulan dari masing-masing kelompok tani (Poktan). Setelah itu, rencana tersebut diajukan ke Kementerian Pertanian untuk mendapatkan pengesahan alokasi.

Dari total 122.500 ton pupuk bersubsidi, sebanyak 67.500 ton dialokasikan untuk pupuk urea, 50.000 ton untuk NPK Phonska, dan 5.000 ton untuk pupuk organik. Selanjutnya, pupuk ini akan didistribusikan ke 16 kecamatan sesuai dengan kebutuhan pertanian di masing-masing wilayah.

Beberapa kecamatan dengan alokasi pupuk terbesar antara lain Kecamatan Randublatung yang mendapatkan 8.585.706 kg urea, 6.270.817 kg NPK, dan 943.915 kg pupuk organik. Sementara Kecamatan Jiken menerima 2.506.228 kg urea, 2.040.630 kg NPK, dan 142.112 kg pupuk organik.

Sukandar menegaskan bahwa harga eceran tertinggi (HET) untuk pupuk bersubsidi telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp2.250 per kg untuk urea, Rp2.300 per kg untuk NPK, dan Rp800 per kg untuk pupuk organik.

“Kami mengimbau para petani untuk menggunakan pupuk ini sesuai aturan dan memanfaatkan alokasi maksimal yang diberikan, yaitu untuk dua hektare lahan per petani. Dengan pemanfaatan yang tepat, hasil pertanian di Blora dapat meningkat secara signifikan,” jelas Sukandar.

Lebih lanjut, Sukandar menambahkan, program subsidi pupuk ini memiliki peran penting dalam meningkatkan hasil pertanian dan menjaga stabilitas ekonomi daerah.

“Kami berharap subsidi pupuk ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Blora, sehingga petani bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Dengan pasokan pupuk yang cukup, diharapkan produksi pangan meningkat dan harga tetap stabil di pasaran,” tambah Sukandar.

Selain itu, Sukandar berharap, peran subsidi pupuk dalam menjaga ketahanan pangan serta menekan inflasi.

“Subsidi ini bukan hanya membantu petani, tetapi juga menjadi strategi pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi. Jika produksi pangan meningkat, maka ketersediaan bahan pokok terjamin, dan harga tetap stabil,” pungkas Sukandar.***

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *