Scroll untuk baca artikel
Bupati Blora
Bupati Blora
Example floating
HL

KKN IKMB IAIN Kudus Kelompok 082 Latih PKK Bikin Lilin Aromatherapy

×

KKN IKMB IAIN Kudus Kelompok 082 Latih PKK Bikin Lilin Aromatherapy

Sebarkan artikel ini

BLORA, (blora-ekspres.com) – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus Kelompok 082 memberikan pelatihan membuat lilin aromaterapi bagi anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.

Menariknya, lilin aromaterapi tersebut memanfaatkan limbah minyak sisa penggorengan rumah tangga (jelantah) menjadi produk lebih bernilai. Pelatihan diadakan di kediaman Kepala Desa (Kades) setempat, Jum’at (22/09/2023).

“Melalui pelatihan itu diharapkan ibu-ibu PKK Desa Sambonganyar dapat membuat lilin aromaterapi dari bahan-bahan yang ada pada kehidupan keseharian mereka. Lilin aromaterapi ini juga memiliki banyak manfaat karena mengandung minyak esensial dengan aroma terapi alami,” kata Koordinator Pelatihan KKN IAIN Kudus Kelompok 082, Yeni Amalia.

Yeni menjelaskan, pelatihan pembuatan lilin aromaterapi ini sebagai bentuk inovasi ramah lingkungan dan edukasi kepada masyarakat dengan mengangkat isu pengelolaan limbah minyak jelantah menjadi produk yang dapat dimanfaatkan kembali.

Menurutnya, minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Bahkan bisa berdampak buruk pada kesehatan masyarakat.

“Sehingga, dengan adanya kolaborasi mahasiswa dengan warga untuk mencari solusi yang inovatif dan berkelanjutan yakni dengan membuat lilin aromaterapi,” terang Yeni.

Yeni berharap, peserta pelatihan memahami betul cara membuatnya dan dapat mempraktikkan sendiri di rumah masing-masing.

Sementara, Kades Sambonganyar, Teguh Mulyo Utomo mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa KKN IAIN Kudus yang memiliki langkah inovatif melalui kolaborasi yang baik bersama masyarakat dengan memperkenalkan program lilin aromaterapi dari minyak jelantah kepada ibu-ibu PKK di Desa Sambonganyar telah membuktikan bahwa upaya untuk mengurangi limbah dan meningkatkan pendapatan bisa berjalan seiring.

“Melalui kolaborasi yang baik antara universitas, mahasiswa, dan masyarakat, program ini telah memberikan contoh konkret bagaimana menjembatani kebutuhan ekonomi dengan pelestarian lingkungan, menuju pembangunan berkelanjutan yang lebih baik,” terang Teguh.***

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *