BLORA, (blora-ekspres.com) – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muhibbin Kampoeng Pitulikur, Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, menggelar upacara pengibaran bendera Merah Putih di halaman pondok pada Sabtu (17/08/2024).
Bagi Ponpes Al Muhibbin Kampoeng Pitulikur, upacara pengibaran bendera Merah Putih ini bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, namun juga menjadi momen penting untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, patriotisme, serta semangat juang para pahlawan kepada para santri.
Saat dikonfirmasi media blora-ekspres.com usai upacara, Pengasuh Ponpes Al Muhibbin Kampoeng Pitulikur, KH Cholidien Qosim menyampaikan pentingnya mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Ia menekankan bahwa kemerdekaan yang diraih dengan penuh perjuangan ini harus selalu disyukuri dan dijaga dengan baik.
“Kemerdekaan ini bukan sesuatu yang datang begitu saja. Ini adalah hasil dari perjuangan panjang para pahlawan kita yang rela mengorbankan jiwa dan raga demi bangsa dan negara. Sebagai santri, kita harus mengambil teladan dari semangat juang mereka dan terus menjaga kemerdekaan ini dengan mengisi kehidupan kita dengan hal-hal yang positif,” ungkap KH Cholidien Qosim.
KH Cholidien Qosim juga menekankan bahwa santri memiliki peran penting dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan ini. Ia menyebutkan bahwa santri harus siap menjadi garda terdepan dalam menjaga akhlak, moralitas, serta cinta tanah air. Menurutnya, santri bukan hanya sekadar menimba ilmu agama, tetapi juga harus memiliki wawasan kebangsaan yang luas dan rasa tanggung jawab yang besar terhadap bangsa dan negara.
“Menjadi santri itu tidak hanya tentang menghafal Al-Quran atau mempelajari kitab-kitab. Santri juga harus memiliki rasa cinta yang mendalam terhadap tanah air, karena kita adalah bagian dari bangsa ini. Tugas kita sebagai santri adalah menjadi manusia yang berakhlak mulia, berilmu, dan siap berkontribusi untuk kemajuan bangsa,” tambah KH Cholidien Qosim.
KH Cholidien Qosim juga menegaskan komitmen mereka untuk menjadi generasi yang beriman, bertakwa, serta siap membela bangsa dan negara. Serta sebagai wujud rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih dan menyampaikan harapan mereka untuk masa depan Indonesia. Mereka juga berjanji akan terus belajar dengan tekun, agar dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan bangsa.
“Sebagai santri, kami berjanji akan terus belajar dengan giat, mengembangkan potensi diri, dan menjaga akhlak kami. Kami ingin menjadi generasi yang tidak hanya berprestasi di bidang agama, tetapi juga di bidang lain yang dapat membawa manfaat bagi bangsa dan negara,” tambah KH Cholidien Qosim.
Selain itu, KH Cholidien Qosim juga memberikan pesan khusus kepada para santri agar tidak hanya fokus pada ilmu agama, tetapi juga memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurutnya, santri harus siap menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks dengan bekal ilmu yang luas.
“Zaman sekarang ini, tantangan yang dihadapi oleh generasi muda sangatlah beragam. Oleh karena itu, santri harus siap menghadapi semua itu dengan bekal ilmu pengetahuan yang memadai. Jangan hanya fokus pada satu bidang saja, tapi kembangkan juga wawasan kalian di bidang lain, seperti teknologi, ekonomi, dan ilmu sosial. Dengan begitu, kalian bisa menjadi santri yang berdaya saing dan mampu berkontribusi lebih besar untuk bangsa ini,” jelas KH Cholidien Qosim.
KH Cholidien Qosim mengajak seluruh santri untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan, serta menjauhi segala bentuk perpecahan yang dapat merugikan bangsa. Ia menekankan bahwa kemerdekaan ini harus diisi dengan semangat kebersamaan, gotong royong, dan saling menghormati satu sama lain.
“Persatuan dan kesatuan adalah modal utama kita dalam menjaga kemerdekaan ini. Jangan sampai kita terpecah belah oleh hal-hal yang tidak penting. Jaga persaudaraan, tingkatkan rasa saling menghormati, dan selalu utamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok,” pesan KH Cholidien Qosim.***