BLORA, (blora-ekspres.com) – Bupati Blora, Arief Rohman, optimis bahwa Blora akan semakin diminati investor setelah seringnya dirinya diundang ke Jakarta oleh beberapa kementerian untuk memaparkan potensi daerah. Ia yakin hal ini akan membuka banyak lapangan pekerjaan baru.
“Kami optimis Blora akan menjadi kabupaten strategis, baik untuk kawasan industri maupun pengembangan UMKM. Apalagi konsep Cepu Raya terus dimatangkan, sehingga Blora bisa menjadi pusat ekonomi bagi kabupaten sekitar,” ujar Mas Arief, sapaan akrab Bupati Blora saat menghadiri pembinaan karyawan Dindagkop UKM Blora di Gedung Dinas Perdagangan, Kamis (19/09/2024).
Menurut Mas Arief, dirinya sudah beberapa kali diundang Kementerian Perekonomian dan Kementerian Investasi untuk membahas potensi sumber daya alam Blora, seperti kayu jati berkualitas tinggi, gas alam, dan hasil pertanian yang melimpah.
“Kami mendorong agar Blora mendapat kesempatan membuka investasi berbasis gas alam. Dengan begitu, industri dan UMKM bisa berkembang,” jelas Mas Arief.
Mas Arief juga memberikan Salah satu contoh nyata investasi ini adalah pembangunan Pabrik Kalsium Karbonat di Jiken, yang menurut Arief akan menjadi pelopor bagi industri lain yang membutuhkan gas alam.
“Pabrik ini awalnya akan didirikan di Rembang, namun karena gas alam tersedia di Blora, pembangunan dipindahkan ke sini,” tambah Mas Arief.
Lebih lanjut, Mas Arief menambahkan, pembangunan ini didukung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensekneg), Pratikno yang mendorong agar Blora dan Bojonegoro tumbuh bersama sebagai wilayah pengembangan industri.
Selain Mensekneg Pratikno, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah juga siap membantu Blora dalam pengembangan tenaga kerja.
Dalam bidang UMKM, jelas Mas Arief, Pemkab Blora terus berfokus pada penataan potensi UMKM, mengingat sudah banyak produk Blora sudah menembus pasar internasional.
Renovasi dan pembangunan pasar tradisional juga menjadi prioritas, termasuk untuk Pasar Ngawen dan Pasar Medang yang terbakar.
“Saya sudah mengajukan anggaran hampir Rp 30 miliar ke Kementerian PUPR untuk Pasar Ngawen. Semoga berhasil, karena anggaran Pemkab terbatas,” jelas Mas Arief.
Untuk Pasar Medang, jalas Mas Arief, karena statusnya sebagai pasar desa akan dikaji lebih lanjut kemungkinan bantuan dari APBD.
Selaku Bupati Blora, Mas Arief berpesan kepada seluruh karyawan Dindagkop UKM untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Saya harap seluruh karyawan dan karyawati Dindagkop UKM dapat terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Pelayanan yang baik adalah kunci utama dalam mendukung kemajuan perekonomian daerah kita,” pungkas Mas Arief.***