BLORA, (blora-ekspres.com) – Satgas TMMD Reguler ke-122 Kodim 0721/Blora bekerja sama dengan masyarakat Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, melaksanakan gotong royong pengecoran talud jembatan pada Minggu (06/10/2024).
Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pembangunan infrastruktur desa yang dikerjakan secara kolektif untuk meningkatkan aksesibilitas dan kesejahteraan warga sekitar.
Proses pengecoran berlangsung lancar meski terik matahari cukup menyengat. Dengan penuh semangat, masyarakat dan anggota Satgas TMMD saling bahu membahu mengangkat ember berisi adukan semen, mengisi talud jembatan yang sedang dibangun.
Salah satu anggota Satgas TMMD, Serda Linto mengungkapkan, suasana gotong royong yang penuh kebersamaan ini sangat menginspirasi warga.
“Antrian panjang terjadi saat adukan semen sudah jadi dan siap untuk diangkut. Para warga dengan sabar menunggu giliran membawa ember kosong untuk mengisi talud,” ujar Serda Linto.
Meskipun cuaca sangat panas, terang Serda Linto, hal ini tidak mengurangi semangat warga untuk terus berpartisipasi dalam pembangunan desa mereka.
Lebih lanjut, Serda Linto mengungkapkan, kehadiran Satgas TMMD dalam kegiatan tersebut mampu menjadi motivasi tambahan bagi warga Desa Sidomulyo.
“Keikutsertaan para anggota Satgas TMMD bersama masyarakat memberikan semangat tersendiri. Mereka saling bahu membahu, meski harus mengantri di bawah panas terik, semangat kebersamaan tetap terjaga,” jelas Serda Linto.
Kegiatan ini, tambah Serda Linto, bukan hanya soal pembangunan fisik, namun juga menjadi perekat hubungan antara TNI dan rakyat.
“Ini menjadi perekat kemanunggalan TNI dengan rakyat, sehingga pembinaan teritorial semakin kuat. Keberadaan kami di sini diharapkan dapat terus mendorong semangat warga untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa,” tutur Serda Linto.
Diakui Serda Linto, partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan TMMD ini menunjukkan bahwa semangat gotong royong masih sangat hidup di Desa Sidomulyo.
Menurut Serda Linto, pembangunan talud jembatan ini dipandang sebagai langkah penting untuk meningkatkan akses transportasi serta kesejahteraan masyarakat desa yang ke depannya akan lebih mudah dalam beraktivitas, baik di bidang pertanian maupun ekonomi lainnya.***
