BLORA, (blora-ekspres.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora meraih prestasi membanggakan dengan terpilih sebagai salah satu nominator di ajang Innovation Government Award (IGA) 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Dalam ajang tersebut, Blora diakui berkat komitmen dan kreativitasnya dalam menciptakan solusi inovatif demi kesejahteraan masyarakat.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati, berkesempatan mempresentasikan dua inovasi unggulan Blora di Ruang Sidang Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri.
Mbak Etik, sapaan akrab Plt Bupati Blora menyampaikan, inovasi yang ditampilkan merupakan hasil kolaborasi lintas sektor yang menjawab kebutuhan lokal.
“Inovasi adalah bagian dari upaya kami untuk terus mengembangkan pelayanan publik yang adaptif dan bermanfaat bagi masyarakat Blora,” ujar Mbak Etik.
Sekretaris Daerah Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi, menjelaskan bahwa Pemkab Blora membawa dua jenis inovasi, yakni inovasi non-digital dan digital. Inovasi non-digital yang diusung adalah program “99 Pedati”, yaitu program yang berfokus pada pemberdayaan 99 petani muda kreatif dan berprestasi di Blora. Program ini bertujuan untuk mencetak generasi petani yang mampu menghadapi tantangan zaman dengan inovasi dalam bidang pertanian.
“Program ’99 Pedati’ menjadi upaya kami untuk merangkul generasi muda dan menanamkan semangat inovasi di sektor pertanian, agar mereka tidak hanya sekedar bertani, tetapi juga memiliki nilai tambah dari sisi kreativitas dan keberlanjutan,” ungkap Komang.
Selain itu, untuk sektor digital, Blora memperkenalkan inovasi “Dolan Soetijono”, sebuah sistem data online yang dikembangkan RSUD dr. R Soetijono Blora. Sistem ini dirancang untuk memudahkan akses data pasien dan pelayanan kesehatan, terutama bagi warga yang berada di daerah terpencil.
“Dengan ‘Dolan Soetijono’, kami ingin mengatasi keterbatasan akses layanan kesehatan di Blora sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan medis yang lebih mudah dan cepat,” lanjut Komang.
Sebagai nominator, Blora bersaing dengan beberapa daerah lain yang juga memiliki inovasi unggulan, di antaranya Kabupaten Bogor, Boyolali, Pamekasan, Bangka, Padang Pariaman, Ogan Ilir, dan Hulu Sungai Selatan.
“Presentasi ini adalah wujud komitmen kami untuk menjawab berbagai tantangan yang ada, seperti minimnya partisipasi generasi muda di sektor pertanian dan sulitnya akses layanan kesehatan di daerah pedalaman. Kami bertekad untuk terus menghadirkan minimal satu inovasi baru setiap tahun demi meningkatkan pelayanan publik,” ujar Komang.
Menurut Komang, Pemkab Blora juga sudah menyatakan tekad untuk terus mengembangkan ekosistem inovasi daerah.
“Presentasi ini menjadi kesempatan bagi kami untuk menjawab berbagai tantangan, seperti krisis partisipasi generasi muda di sektor pertanian dan terbatasnya akses kesehatan. Setiap tahun, kami berupaya menciptakan minimal satu inovasi berkualitas untuk mendukung pelayanan publik yang lebih baik,” tambah Komang,
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Blora, A. Mahbub Djunaidi, menyebutkan bahwa Blora telah mengajukan sebanyak 189 inovasi unggulan ke Kemendagri yang mencakup berbagai sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pertanian. Upaya ini menjadi bentuk kontribusi nyata Blora dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan.
“Dengan menjadi nominator di IGA 2024, kami berharap dapat meningkatkan peringkat Blora dari posisi 12 ke 10 besar. Kami telah bekerja sama erat dengan kepala daerah serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memastikan setiap inovasi memiliki dampak positif dan dapat diimplementasikan secara luas,” ujar Mahbub.***(Dinkominfo Blora)