BLORA, (blora-ekspres.com) – Setahun pasca kebakaran yang menghanguskan Pasar Ngawen, pembangunan kembali pasar tersebut masih belum terealisasi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora terus berupaya melobi pemerintah pusat untuk mendapatkan anggaran pembangunan.
Seperti diketahui, kebakaran yang terjadi pada 9 Januari 2024 lalu menyebabkan kerugian yang ditaksir mencapai Rp 30 miliar. Namun hingga awal 2025, belum ada langkah signifikan dalam perbaikan secara menyeluruh.
Wakil Ketua DPRD Blora, Lanova Chandra Tirtaka, mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama dalam pembangunan kembali Pasar Ngawen adalah dinamika di pemerintahan pusat, termasuk pergantian jabatan menteri yang berdampak pada kebijakan anggaran.
“Saya masih mencoba berdiskusi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari tahu kendalanya ada di mana. Karena dalam pemerintahan baru, terkadang ada banyak perubahan pos-pos jabatan. Misalnya, dulu Pak Zulhas (Zulkifli Hasan) di Menteri Perdagangan, sekarang beliau menjabat di Menko. Itu juga menjadi salah satu kendala karena sempat terjadi komunikasi yang terputus,” ujar Lanova, Jum’at (17/01/2025).
Selain itu, perubahan kebijakan akibat pergantian menteri juga dianggap mempengaruhi proses penganggaran pembangunan kembali Pasar Ngawen.
“Setiap pergantian menteri pasti ada kebijakan baru. Tapi karena ini menyangkut lintas sektoral, kita akan maksimalkan upaya koordinasi agar tidak semakin berlarut-larut,” lanjutnya.
Meski terkendala, Pemkab Blora terus melakukan negosiasi agar pembangunan bisa segera direalisasikan.
“Pak Bupati sudah berulang kali mengajukan permohonan dan bernegosiasi dengan beberapa kementerian. Karena bagaimana pun, pasar ini sangat penting bagi para pedagang kecil. Sudah setahun mereka menunggu, dan ini memang harus segera ditindaklanjuti,” jelas Lanova.***
