BLORA, (blora-ekspres.com) – Menjelang Hari Raya Idul Adha, Pratama Farm yang beralamatkan di Desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora dipercaya untuk menangani pengiriman hewan kurban berukuran jumbo. Kali ini, sebuah sapi dengan bobot fantastis seberat 1 ton berhasil dikirimkan ke Pondok Pesantren Qotrun Nada di Bogor, Jawa Barat, Minggu (01/06/2025) kemarin.
Sapi super jumbo ini merupakan sumbangan dari seorang pengusaha sukses asal Kalimantan, H. Ahmad Tasja. Ia menyumbangkan hewan kurban tersebut kepada pondok pesantren tempat ia pernah menimba ilmu, melalui gurunya yang juga sesepuh pesantren, KH. Abu Bakar Al-Atthos atau yang akrab dikenal sebagai Abu Bakar Az-Zabidi.
Owner Pratama Farm, Suyanto, mengungkapkan, bahwa pengiriman sapi seberat 1 ton tersebut merupakan kebanggaan tersendiri bagi pihaknya. Pasalnya, tidak setiap hari ada permintaan hewan kurban dengan ukuran sebesar itu dan dengan tujuan mulia.
“Alhamdulillah, kami dipercaya untuk mengirimkan sapi dengan bobot satu ton ke Pondok Pesantren Qotrun Nada di Bogor. Ini merupakan bentuk penghormatan dari seorang murid kepada gurunya dan kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari proses ini,” ujar Suyanto saat ditemui di kandang Pratama Farm, Senin (02/06/2025).
Menurut Suyanto, sumbangan sapi jumbo ini merupakan bentuk cinta dan hormat seorang murid kepada gurunya yang telah membimbing selama proses menuntut ilmu.
“Ini bukan sekadar kurban biasa, tetapi bentuk bakti dan penghargaan dari murid kepada gurunya. Kami merasa senang bisa menjadi bagian dari proses yang penuh makna ini,” tambah Suyanto.
Sapi berbobot besar tersebut merupakan jenis Limosin super, yang dikenal memiliki postur tubuh tinggi dan panjang, dengan daging yang padat. Untuk proses pengiriman sapi pun dilakukan dengan sangat hati-hati agar sapi tetap nyaman dan aman selama perjalanan.
“Kami jaga benar kondisi sapinya. Pengiriman dilakukan malam hari agar cuaca tidak terlalu panas. Sopirnya juga berpengalaman, jadi selama perjalanan sapi tetap sehat sampai tujuan,” jelas Suyanto.
Yang menarik, sapi berukuran besar tersebut bukan berasal dari peternakan komersial, melainkan dari warga biasa yang memeliharanya dengan telaten selama bertahun-tahun hingga mencapai bobot satu ton.
“Sapi ini bukan hasil dari peternakan besar, melainkan milik warga biasa. Ini luar biasa. Sang pemilik memelihara sapi itu dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Kami hanya bertugas sebagai perantara dan mengurus pengirimannya sampai ke pesantren,” jelas Suyanto.
Suyanto berharap, kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk terus berbagi dan menunjukkan kepedulian sosial, terutama di momen hari besar keagamaan seperti Idul Adha.
“Semoga semakin banyak orang yang terinspirasi untuk berkurban dengan niat tulus dan memberikan yang terbaik. Karena pada dasarnya, berkurban bukan soal besar atau kecilnya hewan, tapi ketulusan dan niat di baliknya,” pungkas Suyanto.***