Scroll untuk baca artikel
Bupati Blora
Bupati Blora
Example floating
Pemerintahan

Forum GenRe Diharapkan Atasi Persoalan Remaja

×

Forum GenRe Diharapkan Atasi Persoalan Remaja

Sebarkan artikel ini

BLORA, (blora-ekspres.com) – Pengurus Forum Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Blora periode 2020-2022 resmi dikukuhkan oleh Bupati Blora Djoko Nugroho di pendopo Seloparang Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten setempat, Sabtu (14/11/2020).

Dalam sambutannya, Kokok panggilan akrab Bupati Blora, Djoko Nugroho memberikan apresiasi atas semangat para pemuda Blora dan berharap Forum GenRe.

Blora bisa tampil dan eksis lebih hebat lagi sehingga nantinya bisa memberikan bantuan hibah.

Kokok mengatakan, program Forum GenRe itu dilaksanakan melalui pengembangan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) dengan pendekatan dari dan oleh remaja.

Hal itu sesuai dengan kecenderungan remaja yang lebih menyukai bercerita tentang permasalahannya kepada teman sebayanya.

“Biasanya, di usia remaja, kalau kepada orangtua atau guru mungkin kurang terbuka dan lebih terbuka dengan teman sebayanya. Nah dari peran teman sebaya inilah konseling diperlukan,” ungkapnya.

Sehingga, menurut Kokok, tugas PIK-R sangat berat. Seperti para Kiai, Romo, Pastur dan sebagainya.

“Tugas PIK-R yang terpenting, membuat para remaja dan anak-anak di kabupaten Blora lebih kualitas,” harapnya.

Lebih lanjut, Kokok mengaku sering minta tolong kepada Ustadz, Kiai, Pendeta setiap kali kutbah, baik di masjid dan gereja agar menjabarkan dari kitab dalam kehidupan sehari-hari.

Kokok juga berharap, Forum GenRe ini pula tidak hanya untuk para pengurus saja, melainkan untuk semua para pemuda (remaja) di kabupaten Blora.

“Jadi Forum GenRe ini bukan untuk pengurus saja. Tapi, tolong supaya memikirkan bagaimana bisa tersampaikan program ini ke teman-teman atau adik-adik kalian yang ada di desa-desa. Jangan sampai menjadi generasi yang gagal, generasi yang tidak memiliki ketahanan diri,” tambahnya.

Bupati mencontohkan dalam waktu tiga hingga empat bulan dalam masa pandemi Covid-19, permintaan pernikahan dini besar sekali akibat di rumah terus, tidak masuk sekolah pembelajaran tatap muka.

“Luar bisa. Boleh-boeh saja kita pakai handphone, tapi harus tanggung jawab. Sebab melalui handphone ini bisa dilihat hal yang positif dan negatif, tapi harus punya ketahanan diri,” tegasnya.

Bupati juga merencanakan akan memberikan fasilitas kantor untuk Forum GenRe Blora yang nantinya digabungkan dengan anak-anak remaja yang ada di bawah naungan Dinsos P3A yang mengurusi tentang kenakalan remaja, kemudian kota layak anak, sehingga nyambung.

“Mereka nanti bisa punya acara dan diskusi yang bagus. Karena saya melihat ini berpotensi dan sangat luar biasa,” ucap Bupati Blora.

Bupati juga menyempatkan dialog denga sejumlah perwakilan genRe dari Kecamatan Jati dan Desa Mojorembun Kecamatan Kradenan.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Achmad Nur Hidayat menyampaikan terimakasih kepada Bupati atas perhatiannya kepada Forum GenRe Blora.

Ia menyampaikan, bahwa sampai dengan tahun 2020 PIK-R yang ada di Kabupaten Blora sejumlah 250 kelompok. Terdiri dari PIK-R jalur pendidikan sebanyak 51 dan jalur masyarakat 211.

“Ini potensial sekali. Saya melihat beberapa organisasi, Forum GenRe tetap jalan. Kiprahnya sudah terasa. Dan alhamdulillah kekompakan dari adik-adik ini luar biasa,” ungkapnya.

Peran serta genre, kata Achmad Nur Hidayat, harus nyata. Terlebih di masa pendemi Covid-19, diharapkan bisa mengambil peran dalam mencegah penyebaran Covid-19.

“Karena ini semua menjadikan pemikiran yang menghabiskan energi. Apapun, sekarang ini dikaitkan dengan Covid-19. Bagaimana mencegah penularan Covid-19 ini, maka kita semua harus ingat pesan Ibu,” terangnya.

Pesan Ibu yang dimaksud ada tiga. Yaitu pakai masker yang benar, sering cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, dan jaga jarak.

Ia menyebut ada tagline salam GenRe yaitu tidak nikah dini, tidak melakukan seks bebas dan tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkotika, pisikotropika,dan zat adiktif (NAPZA).

“Saya tidak ingin mendengar adik-adik menikah dini di bawah usia minimal 19 tahun. Ini program undang-undang perkawinan. Kalau BKKBN menyarankan untuk pernikahan yang ideal, 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki,” jelasnya.

Usai dilantik, Ketua Forum GenRe Blora periode 2020-2022, Afif Wahyu Adi Pratama mengugkapkan rasa bangga dan segera melakukan kordinasi di desa-desa untuk suksesnya program generasi berencana.

Bersama segenap pengurus, ia akan menyosialisasikan program remaja berencana, agar remaja di Blora terhindar dari pergaulan bebas, anti narkoba dan lainnya.

“Kita perlu giatkan sosialisasi terkait tidak nikah dini, tidak melakukan seks bebas dan penyalahgunaan NAPZA serta akibatnya,” kata siswa kelas XI SMA Negeri 2 Blora.

Menurutnya, memperbaiki persoalan sebuah negara tentunya juga harus memperbaiki remana atau anak mudanya.

“Karena anak muda atau remaja hari ini yang nantinya akan memegang kendali negara kita,” katanya.

Lebih lanjut, remaja asal desa Gayam, Kecamatan Bogorejo ini berharap, remaja Blora dapat terhindar dari pergaulan bebas, seks diluar nikah, pernikahan dini dan penyalahgunaan NAPZA.

“Semoga remaja Blora kedepannya bisa terhindar dari pergaulan bebas, seks diluar nikah, pernikahan dini, dan terhindar dari narkoba,” ujarnya.

Usai pelantikan dilaksanakan Jambore Ajang Kreativitas GenRe (JGB 2020) dengan berbagai kegiatan seperti out bond, penyuluhan dan GenRe pintar.***(Red)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *