Scroll untuk baca artikel
Example 300x600
Example floating
Example floating
Example floating
HLPendidikan

Achlif : Persiapan PTM Harus Matang

×

Achlif : Persiapan PTM Harus Matang

Sebarkan artikel ini

BLORA, (blora-ekspres.com) – Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Blora Achlif Nugroho Widi Utomo meminta agar rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan dimulai bulan Juli atau pada saat tahun ajaran Baru 2021 – 2022 benar-benar-benar dijalankan dengan protokol kesehatan. Selama satu tahun lebih kemarin dalam kondisi pandemi kegiatan belajar mengajar (KBM) masih dilakukan secara daring, hasilnya tidak maksimal.

Namun, ia juga meminta pihak sekolah pelaksana dan orang tua pelajar agar mentaati protokol kesehatan secara ketat, mulai dari berangkat, di sekolah, hingga pulang ke rumah masing-masing.

“Pelaksanaan PTM dengan protokol kesehatan yang ketat ini bertujuan agar tidak justru terjadi klaster di sekolah-sekolah yang melaksanakan PTM,” kata Achlif Nugroho Widi Utomo kepada blora-ekspres.com beberapa waktu lalu di kantornya.

Anggota DPRD Blora berada dari daerah pemilihan (dapil) Blora 2 ini sangat mendukung pelaksanaan PTM. Mengingat sudah banyak masukan, kritik maupun saran dari masyarakat yang menginginkan terkait dengan hal tersebut yang harus dipersiapkan dengan baik.

“Karena bagi saya, PTM dengan prokes akan melindungi anak, baik kesehatan maupun masa depan pendidikannya. Anak-anak mendapatkan edukasi kedisiplinan prokes baik saat berangkat dari rumah sampai berada di lingkungan sekolah,” ujar politisi Partai Persatuan Pembangunan.

Alasan lain, tambah politisi asal Kecamatan Kedungtuban ini, jika anak-anak tidak sekolah, kenyataanya para siswa pada main di luar rumah. Dan ini jutsru tidak terkontrol kegiatannya dan tanpa edukasi. Kontrol terhadap anak kurang karena sebagian orang tua juga pada sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

“Kenyataanya, kita sering melihat anak-anak sekolah malah asik bermain di luar rumah. Bahkan sampai putus sekolah,” terangnya.

Kendati demikian, Achlif tetap ingin mengecek kondisi riil di lapangan dam memastikan persiapan di sekolah berjalan optimal dengan sistem pembelajaran yang efektif dan penerapan prokes secara ketat. Mulai dari anak masuk dari halaman sekolah menuju ke ruang kelas, hingga penyediaan sarana prasarana.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Blora, Hendi Purnomo berencana menerapkan PTM di awal tahun ajaran baru 2021-2022.

“Sesuai arahan Presiden, pada 12 Juli mulai tahun ajaran baru 2021 – 2022 sekolah agar dibuka, Maka untuk sekarang dari pihak sekolah juga untuk menyiapkan pembelajaran di tahun ajaran baru,” terang Hendi.

Hendi juga berharap pada juli mendatang pertemuan tatap muka (PTM) harus tetap dilaksanakan, mengingat kasus pesebaran covid-19 di Blora.

“Jenengan tahu sendiri kan, karena menerapkan belajar dari rumah (BDR) banyak yang putus sekolah. Kalau dilakukan pertemuan tatap muka aktivitas belajar anak bisa terawasi,” ungkap Hendi.

Di tempat terpisah, saat dihubungi blora-ekspres.com melelui sambungan seluler, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Edi Widayat mengaku Dinkes memberikan rekomendasi pelaksanaan PTM bisa dijalankan di lebih dari 200 desa yang tidak ada kasus Covid-19.

“Dinkes Blora mendukung kegiatan belajar mengajar bisa kembali dijalankan. Karena kami percaya sektor pendidikan sebagai investasi penting untuk manusia dan ekonomi Indonesia ke depan,” ucap Edi.

Menurur Edi, pendidikan dan kesehatan merupakan investasi besar untuk 10 sampai 20 tahun ke depan. Sebagai bentuk dukungan pelaksanaan PTM, Dinkes telah pelaksanaan vaksinasi covid-19 pada 10.200 guru dari 14.000 guru dari semua jenjang. Mulai tingkat pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah atas.

“Dikes telah melaksanakan vaksinasi bagi tenaga pengajar atau guru ini dilakukan secara bertahap. Setelah 3.000 vaksin tahap pertama dan kali ini 7.200 vaksin,” terang Edi.

Secara keseluruhan, lanjut Edi, Kabupaten Blora masih kekurangan 3.800 vaksin untuk guru. Pihaknya memastikan ke depan seluruh guru di Kabupaten Blora akan menerima vaksin, sembari menunggu distribusi bantuan vial vaksin dari pemerintah pusat.

Namun demikian, pihaknya juga meminta dukungan agar masyarakat lebih disiplin menjalankan imbauan dari pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan.

“Walaupun sudah divaksin masyarakat masih bisa tertular kalau tidak menerapkan protokol kesehatan,” pinta Edi.

Peran aktif masyarakat ini menjadi kunci dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

Kuncinya, lebih lanjut Edi, kita harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Seperti tidak memakai masker, tidak menjaga jarak dan tidak menghindari kerumunan serta tidak selalu mencuci tangan pakai sabun.***

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *