BLORA, (blora-ekspres.com) – Momen peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Salah satunya dari seorang advokat asal Cepu, Kabupaten Blora, Farid.
Farid menyampaikan apresiasinya kepada seluruh buruh di Indonesia yang terus memperjuangkan hak-haknya secara konsisten dan berani.
“Saya mengucapkan selamat Hari Buruh kepada seluruh pekerja di Indonesia. Semangat perjuangan kalian untuk mendapatkan hak yang layak adalah kekuatan bangsa ini,” ujar Farid, Jum’at (02/05/2025).
Farid turut menyoroti aksi demonstrasi yang digelar oleh sejumlah elemen buruh di depan Gedung Gubernur Jawa Tengah, Semarang. Ia mengapresiasi keberanian buruh dalam menyampaikan aspirasi, namun mengingatkan agar aksi tersebut tetap berada dalam koridor hukum dan tidak berubah menjadi tindakan destruktif.
“Demonstrasi adalah hak warga negara yang dijamin undang-undang. Tapi jika dilakukan dengan cara anarkis, maka saya secara tegas mengecam keras tindakan tersebut,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa penyampaian pendapat seharusnya menjadi media komunikasi antara rakyat dan pemerintah, bukan menjadi ajang merusak fasilitas umum atau menciptakan keresahan.
“Tidak ada pembenaran atas aksi anarki. Kebebasan berekspresi harus dibarengi tanggung jawab menjaga ketertiban dan keamanan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Farid juga menyampaikan apresiasi kepada aparat kepolisian, khususnya Polres Blora, yang dinilainya telah bekerja secara profesional dalam menjaga situasi tetap kondusif selama peringatan Hari Buruh.
“Saya menyampaikan rasa salut kepada aparat kepolisian, khususnya Polres Blora, yang telah sigap menjaga keamanan dan mengantisipasi potensi gangguan selama Hari Buruh,” ucapnya.
Ia bahkan mendesak agar aparat tidak ragu untuk mengambil tindakan tegas apabila ditemukan pihak-pihak yang mencoba menunggangi aksi buruh dengan kepentingan merusak.
“Jika ada oknum yang menyusupi aksi dengan tujuan membuat kericuhan, saya minta polisi bertindak cepat dan tegas. Tidak boleh dibiarkan karena akan merusak citra perjuangan buruh yang sesungguhnya,” tandasnya.
Pernyataan Farid ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keseimbangan antara hak menyuarakan pendapat dan kewajiban menjaga keamanan bersama. Di tengah dinamika sosial yang terus berkembang, ia berharap Hari Buruh menjadi momentum membangun dialog yang sehat antara pekerja dan pemangku kebijakan tanpa harus menimbulkan konflik di lapangan.***