BLORA, (blora-ekspres.com) – Banjir dan genangan air yang melanda wilayah Cepu disebabkan karena intensitas hujan yang terlalu tinggi dan saluran air yang bermasalah. Hal tersebut dikatakan oleh Bupati Blora, Arief Rohman saat meninjau lokasi banjir di Cepu, Kamis (20/10/2022).
Menurutnya, penyebab utamanya karena curah hujan yang tinggi, sekitar 3 sampai 4 jam dan banyak pohon-pohon yang ada di saluran, sehingga saluran air di ruas jalan tidak berfungsi dengan baik, diperparah lagi dengan tersumbatnya saluran tersebut oleh sampah.
“Selain curah hujan yang tinggi, saluran air di ruas kiri kanan jalan yang sudah tidak berfungsi dengan baik karena banyak pohon yang ada di saluran serta diperparah banyaknya sampah yang menyumbat sehingga banjir dan genangan air yang melanda wilayah Cepu,” terang Arief.
Yang sangat penting, lanjut Arief, Pemkab Blora harus segera mempetakan sumber persoalan banjir yang kerap melanda Cepu.
“Nanti kita petakan seperti apa. Besok kita rapatkan secara detil langkah-langkahnya seperti apa, karena ternyata problemnya kompleks. Yang jelas normalisasi sungai yang diatasnya ada bangunan harus dilakukan. Insyallah ada penanganan di tahun 2023,” tandas Arief.
Sambil menunggu proses normalisasi, terang Arief, penanganan sementara akan dilakukan pengurugan.
“Tahun depan kita minta kesadaran warga terutama bangunan yang berdiri di atas sungai harus pindah. Harus mau minggir, biar nanti sesuai dengan fungsinya. Yang ada saat ini khan menyalahi fungsi yang ada,” imbuh Arief.
Bupati Arief menyatakan, permasalah banjir yang tiap tahun terjadi penanganannya harus dilakukan komprehensif. Yakni, di sisi hulu mungkin ada pembangunan embung, sementara di hilirnya nanti dilakukan normalisasi aliran sungai.
“Karena selama ini nggak normal, begitu ada hujan sekitar 3 atau 4 jam airnya bingung mau ke mana karena sudah dipakai bangunan dsb, ” Tambah Bupati.
Terkait bantuan, Bupati minta dinas terkait untuk didata yang terdampak seperti apa. Selanjutnya pihaknya akan mengundang Lurah dan tokoh masyarakat untuk menerima masukan tentang banjir yang ada di Cepu.
Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, ST, menambahkan, untuk normalisasi aliran sungai, nantinya akan dilakukan secara gotong royong. “Nanti juga ada alat berat dan seluruh elemen masyarakat maupun relawan bergotong royong ikut melakukan normalisasi, ” paparnya.
Sementra itu, Raminah, salah satu korban banjir yang tinggal di Kelurahan Balun menuturkan, saat banjir Rabu malam. banyak anak kecil yang mengungsi di Stasiun.
“Anak kecil banyak yang di bawa ke stasiun, karena tinggi air mencapai 1 Meter. Semoga nantinya segera ada langkah dari pemerintah, sehingga banjir yang sering terjadi di Cepu tidak terulang terus,” paparnya.***(adv)