BLORA, (blora-ekspres.com) – Presiden Joko Widodo berpesan kepada para pemimpin daerah baik Bupati/Walikota serta Gubernur mewaspadai munculnya kasus baru covid setelah libur panjang.
“Hati-hati dan harus betul-betul waspada. Karena setelah libur panjang berpotensi munculnya kasus baru covid meskipun kita telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik, tetapi masih ada 1,1% warga yang masih mudik. Sepertinya kecil tapi 1,1% sama dengan 1,5 juta warga masyarakat,” pinta Joko Widodo dalam arahannya kepada seluruh Bupati/Walikota serta Gubernur saat video conference, Senin (17/05/2021).
Presiden berharap, usai libur panjang tidak ada lonjakan penularan Covid seperti tahun lalu. Selain itu, Presiden mengharapkan kepada seluruh Bupati/Walikota serta Gubernur tetap konsistensi dan ketahanan (endurance) dalam mengambil kebijakan-kebijakan persebaran Covid 19.
“Kita berharap tidak ada lonjakan kasus aktif sebesar tahun lalu karena saat ini Indonesia telah mengalami penurunan kasus aktif. Selain itu, seluruh Bupati/Walikota serta Gubernur tetap berhati-hati dengan gelombang kedua gelombang ketiga yang menimpa negara-negara tetangga kita. Malaysia sudah lockdown sampai nanti Juni. Tetap semuanya harus hati-hati,” ungkap Presiden.
Data bed occupancy ratio (BOR) saat ini sudah mengalami penurunan, Presiden menghimbau agar Bupati/Walikota serta Gubernur untuk bersama-sama bekerja keras dan bahu membahu menurunkan angka BOR.
“Tolong semua Gubernur, Bupati/Walikota tahu angka-angka ini. Kalau yang masuk rumah sakit banyak, harus ekstra hati-hati karena angka BOR nasional dibawah angka 29%. Kalau obat kurang atau vaksin tidak ada segera telp Menteri Kesehatan,” lanjut Presiden.
Presiden mengingatkan agar pemerintah daerah tetap waspada dan berhati-hati ditengah kenaikan kunjungan di tempat pariwisata dan tingkat hunian hotel.
“Bagi daerah di zona merah dan orange tempat wisata ditutup dulu. Yang daerahnya zona kuning atau hijau buka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Untuk pertumbuhan ekonomi dan penanganan Covid 19 harus dapat berjalan beriringan,” tukas Presiden.
Sebelum Presiden Joko Widodo memberikan arahan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian menyampaikan, pandemi Covid 19 telah berjalan lebih dari satu tahun dan para pengambil kebijakan mempunyai satu tujuan yaitu bagaimana menghentikan penyebaran virus ini.
“Agar para pengambil kebijakan, para pemimpin menggunakan analogi-analogi yang sederhana agar dapat dimengerti oleh seluruh elemen masyarakat. Seperti bapak Presiden menggunakan analogi mengendarai kendaraan, kapan saat tepat menginjak gas dan kapan saat yang tepat menarik rem,” kata Mendagri.
Lebih lanjut Mendagri menyampaikan persebaran virus global sampai saat ini belum dapat terkendali.
“Disisi lain Indonesia mengalami perbaikan dengan diterapkannya PSBB yang kemudian diikuti dengan PPKM Mikro. Pengambilan kebijakan tersebut mampu menekan angka indikator pengendalian Covid dan saya berharap Forkopimda memanfaatkan forum ini agar kompak dan bersinergi mengendalikan angka-angka indikator tersebut dan Pemerintah Daerah saya harap tetap waspada menghadapi fenomena munculnya varian baru virus Covid setelah libur panjang,” harap Tito Karnavian.
Semetara itu, saat mengikuti pengarahan Presiden RI Joko Widodo melalui aplikasi zoom meeting yang dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri dari Pendopo Rumah Dinas Bupati, bersama Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati bersama jajaran Forkopimda, Ketua DPRD, Kapolres, Kajari, perwakilan Kodim 0721/Blora, Sekretaris Daerah Kabupaten Blora beserta Asisten, Bupati Blora Arief Rohman menyampaikan kesiapan dan kesanggupannya melaksanakan arahan tersebut.***Red