Scroll untuk baca artikel
Bupati Blora
Bupati Blora
Example floating
BeritaHL

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Ribuan Warga Randublatung Bongkar Paksa Warung Remang-remang

×

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Ribuan Warga Randublatung Bongkar Paksa Warung Remang-remang

Sebarkan artikel ini

BLORA, (blora-ekspres.com) – Delapan warung remang-remang yang berada di ruas jalan Randublatung – Cepu, tepatnya berada disebelah timur makam di Dukuh Jape, Desa Sumberejo Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora terpaksa dibongkar paksa warga setempat, Selasa (23/04/2024) siang.

Namun, aksi ratusan warga yang didominasi emak-emak mampu diredam oleh polisi dan Satpol PP yang datang ke lokasi.

Tak hanya para lelaki, bahkan perempuan pun ikut dalam aksi ini. Para warga menuntut agar pemilik warung menutup usahanya tersebut lantaran dekat dengan pemukiman serta keberadaannya dinilai meresahkan.

Salah satu warga berinisial D (30) menyampaikan ada delapan warung remang-remang yang berdiri di Dukuh Jape Desa Sumberejo. Sudah banyak bukti jika warung tersebut dijadikan tempat yang tidak bener.

Ia pun menambahkan, beberapa waktu lalu sempat terjadi tawuran dikarenakan terpengaruh minuman keras.

“Ini biasanya mereka menyediakan minuman keras juga disini,” tambahnya.

Warung kopi ini tidak hanya menyediakan kopi, tapi juga berbisnis esek-esek, dengan menyiapkan wanita penghibur. Dengan alasan inilah masyarakat setempat menuntut agar ditutup.

Bahkan sesuai keterangan yang ada, warung kopi ini juga menyediakan kamar untuk melampiaskan nafsu para lelaki hidung belang. Termasuk menyediakan wanita untuk diajak berkencan ke tempat lain.

“Warung di sini ini sudah buka sejak pagi hingga larut malam. padahal warung tersebut dekat dengan makam,” tutupnya.

Warga lain, RM mengatakan, jika sudah ada beberapa suami yang datang ke lokasi warung remang-remang.

“Kami duga warung-warung tersebut digunakan untuk praktik prostitusi liar. Kami tidak mau suami kami menjadi korban,” terangnya.

Warga lain, Suntoro, menjelaskan, tempat itu kerap dijadikan tempat mabuk-mabukan dan praktik pelacuran. “Ada puluhan botol minum keras yang kita kumpulkan untuk dijadikan bukti,” terangnya.

Suntoro menambahkan, jika warga sudah sempat memperingatkan kepada pemilik warung untuk menghentikan aktifitasnya.

“Aksi kami ini sudah yang kali ketiga. Kami sudah ijin ke polisi dan kecamatan untuk bongkar warung-warung ini. Kami sudah tidak tahan lingkungan kami tercemar nama baiknya,” tegasnya.

Saat penggrebekan, tampak kocar-kacir penghuni warung. Mereka diduga wanita pemandu karaoke. “Banyak yang lari dan sempat kita rekam,” imbuhnya.

Senada, Jari mengatakan hal yang sama. Ia merencanakan setelah dibongkar bangunan liar tersebut lahannya akan digunakan untuk lapangan voly pemuda desa agar lebih bermanfaat.

“Lebih baik digunakan hal-hal yang positif daripada dipakai warung remang-remang,” ujarnya.

Terpisah, Kasi Trantib Kecamatan Randublatung, Sugiyanto menjelaskan bahwa permasalahan warga tersebut sudah dilakukan mediasi yang dihadiri oleh Camat Randublatung, Kapolsek, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa Sumberejo, Kepala Dusun, perwakilan warga dan pemilik warung.

“Tadi sudah mediasi. Intinya warung-warung harus dibongkar dan bersih (dari) tanah desa tersebut. Sudah ada surat pernyataan dari kedua belah pihak, diketahui oleh pak Kades,” terangnya.

Berdasarkan hasil mediasi tersebut, para pemilik warung diberi waktu 10 hari, yakni terhitung mulai hari ini sampai tanggal 3 Mei 2024.

“(Jika mereka masih melanggar) diselesaikan sesuai aturan atau hukum yang berlaku,” tandasnya.***

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *