Scroll untuk baca artikel
Bupati Blora
Bupati Blora
Example floating
BeritaHL

Jelang Lebaran Ketupat, Harga Kelapa di Pasar Sido Makmur Blora Meroket

×

Jelang Lebaran Ketupat, Harga Kelapa di Pasar Sido Makmur Blora Meroket

Sebarkan artikel ini

BLORA, (blora-ekspres.com) – Menjelang tradisi Lebaran Ketupat 2025 atau yang dikenal dengan bodo kupat, harga kelapa di Pasar Tradisional Sido Makmur, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, melonjak tajam. Kelapa ukuran besar atau kualitas pilihan kini dibanderol hingga Rp.35.000 per butir, jauh lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasa.

“Menjelang Lebaran Ketupat, harga kelapa ngaleh rego (pindah harga). Sekarang kelapa besar sampai Rp35 ribu, yang sedang Rp25 ribu per buah,” ujar salah satu pedagang kelapa di pasar, Gunarti saat ditemui, Sabtu (05/04/2025).

Menurut Gunarti, lonjakan harga ini mulai terasa sejak menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah dan terus berlanjut hingga memasuki momen tradisi Lebaran Ketupat yang biasa dirayakan pada hari ketujuh setelah Idulfitri.

Gunarti menambahkan, pasokan kelapa yang dijual di pasar Sido Makmur sebagian besar berasal dari luar daerah.

“Kami banyak kiriman dari luar Blora, seperti dari Bali, Ciamis, dan Kebumen. Di Blora sendiri stoknya terbatas,” ungkap Gunarti.

Hal senada juga disampaikan oleh penjual kelapa lainnya, Siti Zulaeha. Ia mengakui bahwa kenaikan harga kelapa sudah menjadi hal yang lumrah setiap menjelang lebaran.

“Ya biasa, namanya juga musim lebaran. Kelapa memang naik. Tapi alhamdulillah, tetap banyak yang beli. Apalagi sekarang saya juga melayani jasa parut pakai mesin, jadi pembeli tinggal bawa pulang siap pakai,” tutur Zulaeha.

Kenaikan harga kelapa ini tidak menyurutkan niat masyarakat untuk tetap membeli. Salah satunya Rahayu, warga Kelurahan Kunden, Blora, yang tetap membeli kelapa meski harganya tinggi.

“Meski mahal, tetap beli. Soalnya santan kelapa ini dibuat untuk kuah sayur ketupat. Sebagian parutannya juga untuk bikin lepet. Tapi ya nggak buat banyak, cukup untuk keluarga saja,” jelas Rahayu.

Di sisi lain, berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, kenaikan harga ini juga dipengaruhi oleh terbatasnya produksi kelapa lokal akibat serangan hama kwang-wung.

Hama tersebut menyerang pohon kelapa di sejumlah wilayah di Kabupaten Blora, mengakibatkan banyak pohon rusak, berindil, bahkan mati.

Pemerintah daerah melalui dinas terkait saat ini tengah berupaya mengendalikan hama tersebut. Selain melakukan pengendalian, dinas juga mendorong upaya reboisasi dengan menanam ulang serta membagikan bantuan bibit kelapa kepada warga untuk meningkatkan produksi lokal.***

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *