Politik

PDIP Tampik Ada Pengembalian Uang Survey

BLORA, (blora-ekspres.com) – PDI Perjuangan bantah adanya isu pengembalian uang iuran gotong royong survey sebesar Rp. 20 juta dari salah satu bakal calon Bupati.

Bendahara terpilih DPC PDIP Blora, Kuat Prihantoro menegaskan, tak pernah mengembalikan uang Rp. 20 juta iuran gotong royong survey dari salah satu bakal calon Bupati.

“PDIP tak pernah mengembalikan uang Rp. 20 juta iuran gotong royong survey dari salah satu bakal calon Bupati. Yang ada, salah satu bakal calon tersebut BON (pinjam uang) ke DPC PDIP dengan alasan mau ngurus rekomendasi ke Jakarta untuk bergabung dengan PDIP. Kwitansinya ada, bukan uang pengembalian,” tegas Kuat Prihantoro.

Lebih lanjut, Kuat menjelaskan, PDIP juga tidak pernah memaksaan kepada semua calon untuk iuran gotong royong yang dipergunakan untuk biaya survey.

“Tidak ada paksaan, tidak semua calon iuran gotong royong. Ada yang tidak mau juga. Hampir imbang lah. Karena ini masalah internal tidak etis kalau saya sebutkan namanya,” lanjutnya.

Kalau ada pengembalian, lanjut Kuat, itu tidak betul. Dan tidak bilang begitu. Itu bermula saat yang bersangkutan datang ke DPC PDIP.

“Bahwa dia mau bergabung dengan PDIP dan mau mengurus segala sesuatunya. Dia itu BON dulu dari saya. Bukan pengembaliyan. Harusnya dia yang mengembalikan ke saya karena rekom belum ada,” ucapnya.

Dia mengaku, apabila para calon merasa ada yang dirugikan terkait hasil survey, uang dan lainnya bisa datang ke kantor. Selain itu, kalau ada calon yang ingin melihat atau meminta hasil survey bisa langsung datang ke kantor DPC dan memintanya. Sudah ada dalam bentuk buku. Bisa datang langsung atau perwakilannya.

“Kalau memang betul muncul dari calon, saya heran. Kenapa, karena dari semua calon tidak ada yang pernah menanyakan uang atau yang lainnya terkait pendaftaran tersebut. Kalau benar dari calon, saya tidak terlalu percaya. Calon sudah ada nomor saya. Kalau memang ada yang merasa dirugikan, bisa datang ke kantor dengan baik dan komunikasi ke kantor dengan baik,” imbuhnya.

Menurutnya, hingga kemarin, tidak ada satupun calon yang menanyakan soal uang iuran gotong royong survey. Dia berharap, para calon tetep semangat, karena politik demikian adanya. Tetap menjaga keharmonisan.

“Saya juga minta maaf soal kepanitiaan kemarin. DPD, DPC hanya melaksanakan perintah. Keputusan rekomendasi semuanya ada di DPP,” terangnya.

Sementara itu, dari informasi yang didapat media ini, dari 17 bakal calon yang mendaftar di PDIP memang ada yang membayar iuran gotong royong survey. Namun ada juga yang tidak membayarnya. Besaranya Rp 20 juta. Iuran gotong royong ini berikan sebelum fit and properties.

Para Bakal calon yang tidak mendapat rekom juga tidak berniat untuk memintanya kembali. “Tidak dikembalikan Saya juga tidak minta. Publik yang menila, rakyat tidak bodoh,” ucap salah satu bakal calon yang tidak mendapat rekom kemarin.***(Red/Ely)

Exit mobile version