BLORA, (blora-ekspres.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora dengan Maskapai Citilink (anak perusahaan Garuda Indonesia) telah dibahas kerjasama penerbangan. Pembahasan kerjasama tersebut, mulai dari waktu penerbangan, kesiapan bandara dan penunjangnya, hingga diskusi terkait tarif dan skema dukungan dari Pemkab Blora.
Pembahasan kerjasama tersebut dilakukan oleh Bupati Blora Arief Rohman didampingi Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati bersama Senior Manajer Maskapai Citilink, Rahmakika Rahardiasari di Ruang Rapat Bupati, Jumat (21/05/2021).
Dalam rapat pembahasan kerjasama tersebut juga diikuti secara virtual oleh Kepala Satlak Bandara Ngloram dan Kepala UPBU Bandara Dewadaru Jepara serta perwakilan Maskapai Citilink lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rahmakika Rahardiasari memaparkan bahwa nantinya pesawat yang akan dioperasikan untuk penerbangan dari Cepu ke Halim Perdanakusuma maupun sebaliknya, berjenis ATR 72 yang pada masa pandemi ini dapat mengangkut hingga 64 penumpang.
“Kurang lebih 1 jam 38 menit penerbangan, rencananya baik nanti dari Halim Perdana dan Cepu akan beroperasi satu kali atau dua kali dalam seminggu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rahma menjelaskan skema bantuan anggaran penerbangan (subsidi). Dalam bentuk dana deposit untuk pemenuhan subsidi penumpang dalam kurun waktu satu tahun.
“Apabila rute tersebut belum memenuhi target revenue yang ditetapkan, maka Pemda akan memenuhi selisih kekurangan target revenue dari dana deposit. Target total revenue per flight sebesar Rp. 64.040.000,” jelas Rahma.
Rahmakika juga menjelaskan secara detail mengenai komponen biaya operasional, harga jual tiket minimum dan maksimal dihadapan Bupati, Sekda dan sejumlah kepala OPD terkait.
Sementara itu, Mas Arief sapaan akrab Bupati Blora menanggapi pemaparan dan diskusi tersebut sebagai upaya mematangkan kerjasama.
“Kita akan matangkan, konkret kan kira-kira pola kerjasama yang akan kita bangun (dengan Citilink) nanti seperti apa, waktunya kapan, berapa panjang jangka kerjasamanya, pola subsidi seperti apa, dan sektor yang dilibatkan dan ada beberapa hal yang perlu dibahas,” ungkap Mas Arief.
Mas Arief menilai bahwa kedepannya penerbangan dari Ngloram tersebut akan banyak diminati, terlebih dapat mempermudah akses dari tamu maupun pegawai perusahaan Migas. Pihaknya pun berencana untuk berkoordinasi dengan kabupaten sekitar agar dapat turut serta memanfaatkan akses transportasi penerbangan dari Ngloram.
Lebih lanjut, Mas Arief menyampaikan kesiapannya untuk membantu mempromosikan penerbangan dari dan ke Bandara Ngloram.
“Kalau dari sisi promosi untuk pengisian penumpang, nanti saya siap menjadi komandannya untuk mendorong dan mempromosikan penerbangan melalui Ngloram,” terang Mas Arief.
“Kita optimis, semoga maksimal bulan Oktober mendatang kita sudah bisa penerbangan bersama Citilink,” lanjutnya.
Sementara itu Satlak Bandar Udara (Bandara) Ngloram, Abdul Rozzaq mengungkapkan bahwa saat ini kaitannya dengan adminstrasi bandara, pembangunan dan penyediaan sarana-sarana penunjang bandara tengah dilangsungkan.
Ia pun menargetkan agar fasilitas utama pelayanan penumpang dapat digunakan secara optimal pada bulan Oktober mendatang.
“Insyaallah di bulan Oktober fasilitas utama untuk pelayanan penumpang, kami sudah siap, terminal penumpang, jalan masuk, parkir kendaraan,” ucapnya.
Dikatakannya, progress pekerjaan terminal ditargetkan paling lambat pada Bulan Juli sudah siap untuk penumpang, sementara itu untuk akses jalan masuk pada Bulan Juni juga sudah kontrak.
“Kita juga minta support di lapangan nanti karena akan ada banyak mobilisasi kendaraan untuk pembangunan jalan masuk, parkir kendaraan, dan jalan pemadam kebakaran. Kemarin kita koordinasi dengan Pak Camat, Minggu depan rencananya ada musyawarah dengan desa-desa sekitar,” sambungnya.
Setelah agenda tersebut, dilanjutkan dengan koordinasi secara teknis dengan melibatkan OPD terkait.***Red