BLORA (blora-ekspres.com) — Ribuan pelajar di Blora dengan penuh antusias mengikuti acara seminar Nasional Indonesia Youth Movement yang digelar oleh Wirausaha Muda Nusantara (Wimnus) Jawa Tengah yang kerjasama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Blora serta sejumlah organisasi kepemudaan lainnya. Acara ini diadakan di gedung Larasati Blora, Minggu (07/07/2024).
Ketua Wimnus Jawa Tengah, Selamet Wuridan, menyoroti masalah yang dihadapi oleh anak-anak muda saat ini banyak bermimpi besar, tapi belum bisa mewujudkan mimpinya karena terlalu banyak mimpi.
Saat ini banyak anak muda yang memiliki mimpi besar, tapi belum bisa mewujudkan. Dan mereka lupa bahwa mimpi besar membutuhkan belajar di sekolah dan kontribusi yang nyata. Banyak yang terlena dengan gadget dan sekolah gratis,” ujar Memed, sapaan akrab Ketua Wimnus Jawa Tengah
Memed juga memberikan pandangannya tentang pendidikan gratis agar para generasi muda bisa tumbuh dan mewujudkan mimpi.
“Sekolah gratis seharusnya hanya untuk yang tidak mampu. Bagi yang mampu, mari kita berikan fasilitas lebih agar mereka bisa bertumbuh. Tapi, anak yang tidak mampu harus difasilitasi. Kami mendukung sekolah negeri yang gratis, namun sekolah swasta yang berbayar juga perlu disupport,” ungkapnya.
Memed menekankan pentingnya pendidikan karakter dan moral.dan mengajak semua stakeholder di Blora, termasuk lebih dari 1300 peserta dari pelajar hingga tokoh masyarakat, untuk membentuk karakter anak-anak muda.
“Akhlak anak-anak hari ini mengalami degradasi moral yang luar biasa. Kami ingin mengajarkan tiga hal: kemandirian, melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dan aktif berorganisasi,” jelas Memed.
Ia juga menambahkan bahwa kemandirian sangat penting bagi anak muda. “Anak muda harus mandiri, jangan menggantungkan orang tua. Kuliah tidak menjamin kesuksesan, tapi setidaknya memberi peluang untuk maju. Mereka juga harus berorganisasi karena yang dibutuhkan sekarang adalah jaringan komunikasi,” paparnya.
Memed juga mengutip penelitian dari Amerika yang menunjukkan bahwa 82% keberhasilan anak muda ditentukan oleh softskill, jaringan, dan kemampuan berkomunikasi.
Acara ini juga mengundang tokoh-tokoh penting seperti Ketua KNPI Blora Kristy Yuana, yang berbicara tentang softskill Syafii Effendi, tokoh nasional yang membahas entrepreneur mindset dan Bupati Blora Arief Rohman yang menggarisbawahi pentingnya pendidikan.
“Harapannya, SDM anak-anak muda di Blora bisa lebih maju,” kata Memed.
Ketua IPPNU Kabupaten Blora, Novita, menyampaikan kegembiraannya atas kolaborasi dengan Wimnus.
“Antusiasme luar biasa. Untuk seminar tingkat Blora dengan jumlah peserta mencapai 1000 lebih ini sangat istimewa. Harapannya, mindset anak-anak muda di Blora bisa berubah, menjadi wirausaha atau melanjutkan pendidikan tinggi,” ujarnya.
Himawan dari Kementerian Agama Blora juga memberikan dukungan penuh karena kewirausahaan juga sejalan dengan. Program Kementian Agama (Kemenag)
“Di pondok pesantren, kami juga mengajarkan kewirausahaan. Lulusan pondok pesantren selain dibekali akhlak dan agama, bisa diterima di pasar kerja maupun masyarakat,” tuturnya.
Budi Sudiarso, sekretaris PD Muhammadiyah Blora, melihat acara ini sejalan dengan program Muhammadiyah yang sedang menggalakkan bidang ekonomi dan kewirausahaan.
“Apalagi ini menggandeng sekolah-sekolah, terutama di Dikdasmen. Anak-anak SMK/SMA sangat perlu dididik tentang kewirausahaan karena anak-anak zaman sekarang berbeda dengan dulu,” jelasnya.
Meskipun acara ini diadakan setiap lima tahun sekali, berbagai forum diskusi melalui online dan zoom meeting akan diteruskan agar dampaknya tetap berlanjut.***