BLORA, (blora-ekspres.com) – Tanaman sukun sangat populer dan cocok dibudidayakan di Kabupaten Blora. Hal itu disampaikan Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora H. Bambang Sulistya dalam rangka merefleksi peringatan Hari Lanjut Usia Nasional yang mengusung tema Lansia Bahagia Bersama Keluarga, Sabtu (29/05/2021).
“Tanaman sukun sangat populer dan cocok dibudidayakan di kabupaten Blora, saya sendiri juga menanam. Alhamdulillah, saat ini memasuki musim kemarau berbuah lebat,” kata Bambang Sulistya.
Mantan Kepala Dinas Pertanian ini menyebut, sukun dalam bahasa latin Artocarpus Altilis merupakan tanaman yang tidak asing lagi bagi masyarakat pedesaan utamanya para petani.
Mudah-mudahan sebagai pertanda kerukunan umat di Bumi Nusantara khususnya di Bumi Samin Blora semakin meningkat.
Apalagi di masa pandemi Covid-19 situasi kondisi masyarakat semakin menyedihkan dan mudah bersumbu pendek ketika diterpa problematika.
“Dulu ketika saya menanam tanaman sukun terinspirasi oleh nilai manfaat tanaman sukun itu sendiri bagi kesehatan manusia,” ujar pria yang juga Mantan Sekda Blora.
Selain itu, kata SUKUN sebagai akronim yang memiliki filosofi, bahkan tanaman Sukun punya predikat sebagai “Pohon Kehidupan” karena tanaman tersebut dapat menyediakan begitu banyak manfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari akar,batang, daun dan buah sukun.
“Buah sukun memiliki komposisi gizi yang relatif tinggi dan lengkap dibanding beras dan kentang,” lanjut dia.
Beberapa jenis nutrisi yang terkandung di dalam buah sukun meliputi karbohidrat, protein, serat, air mineral seperti kalium, zat besi, calsium,vmagnesium, zinc, dan fospor.
Kemudian vitamin B, C, beta carotin, folat dan vitamin E. Selain itu, tambah Bambang, sukun juga mengandung antioksidan yang tinggi berkat kandungan Flavonoid dan polifenol.
Buah sukun memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan seperti meningkatkan kekebalan tubuh sehingga sangat cocok untuk meningkatkan imunitas diri mencegah penyakit Covid-19,
menurunkan gula darah, mengurangi tekanan darah, mencegah peradangan sendi, melindungi kesehatan jantung dan mencegah sel kanker.
Di samping itu buah sukun karena tekstur serat halus sangat baik bagi sistem pencernaan lambung dan usus halus sehingga sering untuk penyembuhan penyakit maag.
Demikian juga daun sukun memberi manfaat untuk penyembuhan luka, atasi alergi, meredakan asam urat, menurunkan kolesterol, mencegah penyakit jantung,dan mengatasi gagal ginjal dan mencegah stroke.
“Mengenai akronim sukun sebagai filosofi motivasi diri di antaranya untuk menciptakan kerukunan, karena sukun dimaknai supaya rukun atau suka rukun,” ungkapnya.
Karena Sukun dimaknai supaya rukun atau suka rukun, sehingga secara moral setiap kantor atau rumah yang ada tanaman sukun, baik pegawai atau penghuninya siap sebagai pelopor motivator kerukunan.
Sebagai contoh di kantor Setda Blora di belakang kantor banyak tanaman sukun yang mudah-mudahan mengilhami para ASN untuk berperan sebagai pusat motivator kerukunan di Bumi Samin.
Bambang Sulistya nengatakan, akronim SUKUN juga dapat untuk memberi motivasi di bidang kesehatan terutama mengingatkan kepada para pecandu rokok, karena Akronim SUKUN pengertiannya Sopo Udut Kenceng Uripe, Nelongso (Siapa banyak merokok hidupnya menderita).
Demikian pula Akronim SUKUN dapat digunakan untuk mendorong peningkatan kinerja di setiap organisasi.
Mengingat akronim SUKUN diartikan Sopo Urip Kepenak Usaha Nekat (Siapa hidup sejahtera harus punya tekad yang kuat).
“Akhirnya yang tidak boleh dilupakan oleh Bangsa Indonesia berkaitan dengan tempat favorit Bapak Proklamator Bung Karno, mendapatkan inspirasi lima butir Pancasila tercipta di bawah pohon sukun, Taman Perenungan Bung Karno di Ende Flores,” jelasnya.
Ia berharap, ungkapan tentang manfaat dan filosofi motivasi diri tentang sukun mampu memberi inspirasi baru untuk tetap semangat di masa pandemi Covid-19.
“Selamat Hari Lanjut Usia Nasional 2021. Lansia Bahagia Bersama Keluarga” ucapnya.***Red