BeritaHL

Dukung SDGs, Pertamina Drilling Tanam Ribuan Pohon di Kawasan Hutan KHDTK UGM

BLORA, (blora-ekspres.com) – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Bersama Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Pertamina Foundation melakukan penanaman 9.800 bibit pohon di Hutan Wengkon Desa (HWD) Pitu, Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Diklathut UGM Blora-Ngawi, Senin (18/11/2024).

Penanaman yang dilakukan di lahan seluas 7 hektare ini melibatkan 7.000 bibit kayu putih, 1.400 bibit jati, dan 1.400 bibit indigofera. Selain memberikan manfaat lingkungan dengan potensi penyerapan karbon hingga 100.772 kg CO₂ per tahun, program ini juga diharapkan dapat menciptakan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar.

Direktur Operasi Pertamina Drilling, Aziz Muslim menjelaskan, program ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat sekaligus mengembalikan fungsi hutan sebagai lahan serapan karbon. Menurutnya, pohon-pohon yang ditanam dipilih karena nilai produktifnya yang tinggi.

“Program ini mengusung pemberdayaan masyarakat dengan konsep sirkuler. Selain menyerap karbon, pohon-pohon ini juga dapat menciptakan alternatif ekonomi bagi masyarakat. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat meningkat, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan,” ungkap Aziz.

Lebih lanjut, Aziz menyebutkan bahwa program ini tidak hanya berhenti pada penanaman pohon. Sebagai bagian dari pemberdayaan, Pertamina Drilling memberikan paket kandang komunal beserta 20 ekor kambing kepada Kelompok Tani Karya Mandiri di wilayah tersebut. Selain itu, masyarakat juga dilatih untuk memanfaatkan hasil turunan kayu putih secara komersial, seperti minyak kayu putih.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Kehutanan UGM, Widiya Widiyatno menambahkan, program ini mengusung konsep integrated forestry and farming system.

Menurut Widiya, kombinasi sektor kehutanan dan peternakan ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi hutan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Dengan konsep ini, kami mendorong masyarakat untuk menanam pohon produktif yang tidak hanya memberikan manfaat lingkungan tetapi juga nilai ekonomi. Contohnya, pengolahan kayu putih menjadi produk turunan dan integrasi wanaternak yang sinergis dengan pemanfaatan lahan hutan,” ujar Widiya.

Sementara, Direktur Operasi Pertamina Foundation, Yulius S. Bulo menjelaskan, program ini sejalan dengan visi Pertamina dalam mengimplementasikan nilai-nilai Environment, Social, and Governance (ESG) serta mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan Tanpa Kemiskinan (SDG 1), Energi Bersih dan Terjangkau (SDG 7), Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDG 8), serta Penanganan Perubahan Iklim (SDG 13).

“Tiga fokus utama yang kami jalankan di kawasan ini adalah climate act, pemberdayaan masyarakat, dan perlindungan keanekaragaman hayati. Bersama Pertamina Drilling, dua fokus kami langsung terapkan, yakni climate act melalui penanaman pohon dan pemberdayaan masyarakat. Ke depan, kawasan ini diharapkan menjadi laboratorium pendidikan dan sumber penghidupan bagi masyarakat hutan,” jelas Bulo.

Bulo juga berharap kawasan HWD Pitu dapat dimanfaatkan lebih jauh untuk penelitian dan program mahasiswa seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN).

“Kami optimis program ini tidak hanya menjaga lingkungan tetapi juga menciptakan dampak positif berkelanjutan bagi perekonomian masyarakat dan pendidikan,” tutup Bulo.***

Exit mobile version