HL

Endang Setyowati : Kunci Perias Harus Bahagia

BLORA, (blora-ekspres.com) – Sebanyak 30 peserta dari tim penggerak PKK Kecamatan Jiken ikuti pelatihan tata rias dan salon pada kegiatan pendidikan dan latihan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kecamatan setempat.

Pelatihan yang digelar Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Kabupaten Blora dilaksanakan selama empat hari mulai sejak Senin hingga Kamis (07-10/06/2021).

Kepala Dindagkop UKM Blora Sarmidi melalui Kepala Seksi Usaha Kecil dan Menengah Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Dindagkop UKM Blora, Sri Rahardjo menyampaikan, pelatihan tata rias dan salon untuk wilayah kecamatan Jiken dianggarkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik tahun ini.

“Untuk jumlah pesertanya 30 orang, meliputi TP PKK yang ada di wilayah kecamatan Jiken dan dibuka langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Blora Ainia Sholichah Arief Rohman,” terang Sri Rahardjo.

Adanya pelatihan ini, lanjut Sri Rahardjo, para peserta mendapatkan tambahan wawasan dan skill sehingga nanti bisa diimplementasikan di dalam kehidupan mereka untuk bisa membuka satu usaha, yakni salon.

“Dan tentunya, harapan kita ada satu out come, yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Jiken pada umumnya dan khususnya kepada para peserta bisa menambah income. Instrukturnya dari Salon Arwana, Endang Setyowati,” ungkapnya.

Sementara itu instruktur pelatihan tata rias, Endang Setyowati mengatakan, para peserta yang terbagi dalam sejumlah kelompok sangat antusias dan diijinkan untuk bekerjasama seperti menebalkan alis mata dan memasang maskara.

“Itu nanti kami nilai. Masing-masing kelompok didampingi instruktur yang berpengalaman. Kunci para perias dan salon itu harus bahagia, maka terapinya sambil mendengarkan musik,” ucapnya.

Sesuai pantauan media ini, pelatihan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19, seperti pengukuran suhu tubuh, cuci tangan dengan menyediakan hand santizer, serta memakai masker.

Karena pelatihan tata rias dan salon yang menggunakan media utamanya adalah wajah, maka para peserta diijinkan untuk melepas masker. Kecuali para instruktur, harus tetap memakai masker.***Red

Exit mobile version