BLORA, (blora-ekspres.com) – Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-122 yang digelar di Desa Sidomulyo, Kabupaten Blora, mendapatkan apresiasi besar dari Kepala Desa Sidomulyo, Suyatman. Ia mengungkapkan rasa syukur atas manfaat yang diterima masyarakat desanya, baik dari segi fisik maupun non-fisik.
“Kami berterima kasih telah diadakannya pelaksanaan TMMD reguler ke-122 di desa kami. Program ini sangat membantu, tidak hanya dalam hal pembangunan infrastruktur, tetapi juga kegiatan non-fisik seperti penyuluhan yang meningkatkan kesadaran dan kapasitas warga. Kami berharap, dengan program ini, kesejahteraan masyarakat Desa Sidomulyo pada umumnya dapat meningkat, termasuk masyarakat desa lain yang berinteraksi dengan kami,” kata Suyatman, saat ditemui media ini, Kamis (17/10/2024).
Dalam program TMMD ke-122, lanjut Suyatman, pembangunan fisik menjadi salah satu fokus utama. Di antaranya adalah pembangunan jalan makadam sepanjang 1,7 kilometer yang diharapkan mampu memperlancar mobilitas warga dan distribusi hasil pertanian. Selain itu, pembangunan jembatan sepanjang 6 meter dengan lebar lebih dari 3 meter juga turut mendukung akses yang lebih baik di desa tersebut.
Tak hanya itu, tiga talud dengan panjang masing-masing 269 meter, 230 meter, dan 349 meter juga dibangun untuk memperkuat tebing dan mencegah erosi di wilayah tersebut. Dengan adanya infrastruktur ini, masyarakat diharapkan lebih mudah mengakses berbagai fasilitas dan layanan yang sebelumnya sulit dijangkau.
Suyatman menegaskan bahwa pembangunan ini sangat penting untuk memajukan desa. Jalan dan jembatan yang dibangun melalui program TMMD akan sangat bermanfaat bagi warga. Akses yang lebih mudah tentunya akan meningkatkan perekonomian desa, karena distribusi hasil pertanian dan usaha kecil akan lebih lancar.
Selain pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, TMMD juga berfokus pada penyediaan air bersih bagi masyarakat. Tiga titik sumur bor dibangun untuk memenuhi kebutuhan air bersih di desa tersebut, mengingat pentingnya ketersediaan air bagi kesejahteraan warga.
“Sumur bor ini sangat membantu masyarakat kami dalam mendapatkan air bersih. Selama ini, air menjadi salah satu kendala yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Dengan adanya sumur bor, kebutuhan air bisa terpenuhi,” ujar Suyatman.
Program TMMD ke-122 juga turut memberikan perhatian pada peningkatan hunian layak. Sebanyak sembilan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) direhabilitasi, sementara satu unit rumah baru diberikan sebagai bantuan dari Baznas Kabupaten Blora. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup warga yang sebelumnya tinggal di hunian yang tidak memadai.
TMMD ke-122 ini, lanjut Suyatman, tidak hanya pembangunan fisik, tapi juga melibatkan berbagai kegiatan non-fisik berupa penyuluhan yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat. Kegiatan ini meliputi penyuluhan tentang bela negara, kesehatan, kesiapsiagaan bencana, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
“Penyuluhan yang diberikan melalui TMMD sangat bermanfaat bagi warga kami. Kesadaran akan pentingnya bela negara, menjaga kesehatan, dan kesiapsiagaan terhadap bencana semakin meningkat. Selain itu, masyarakat juga didorong untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas mereka agar lebih mandiri,” jelas Suyatman.
Program TMMD ke-122 ini memperlihatkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan TNI dalam mempercepat pembangunan di daerah-daerah terpencil seperti Sidomulyo. Dengan adanya program ini, Desa Sidomulyo diharapkan bisa lebih maju dan siap menghadapi tantangan ke depan.
“Kami berharap program TMMD dapat terus berlanjut di masa depan, sehingga pembangunan yang lebih merata dan berkesinambungan bisa tercapai. Desa kami siap mendukung setiap upaya yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga,” tutur Suyatman.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Blora Yayuk Windrati mengatakan, TMMD Reguler ke-122 ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi antara pemerintah dan TNI dalam membangun desa-desa terpencil seperti Sidomulyo.
“Program ini tidak hanya memberi dampak besar pada pembangunan fisik, seperti infrastruktur jalan, jembatan, dan talud, tetapi juga pada pengembangan kapasitas masyarakat melalui berbagai penyuluhan. Kami percaya, manfaat dari program TMMD akan dirasakan jangka panjang oleh warga dan turut mempercepat peningkatan kesejahteraan desa,” jelas Yayuk.
Yayuk menambahkan bahwa dengan adanya program TMMD, pemerintah daerah merasa terbantu dalam mempercepat realisasi berbagai program pembangunan yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor.
“Program TMMD mampu menjangkau wilayah yang sulit diakses, yang menjadi prioritas dalam program pembangunan berkelanjutan kami. Kami berharap sinergi seperti ini terus berlanjut di masa depan,” tutup Yayuk.***