BLORA, (blora-ekspres.com) – Indikator suatu daerah untuk menentukan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ditentukan oleh tingkat vaksinasi. Senin, 19/10/21.
Salah satu strategi yang diterapkan Pemkab Blora adalah dengan terus mengakselerasi laju vaksinasi sampai kepelosok pedesaan.
Selain itu perlu adanya dukungan dan kesadaran yang tinggi agar masyarakat juga ikut mensukseskan progam vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Blora, Edy Widayat menyebutkan kebutuhan dosis vaksin sudah mencukupi, droping dari pusat 25.000 sampai 35.000 Minggu ini. Hal ini disampaikan usai mengikuti pelepasan prajurit di Lapangan Alugoro.
“Adapun jenis vaksin yang tersedia Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer,” ucapnya.
Hasilnya, saat ini angka vaksinasi di Blora untuk dosis satu sudah mencapai 39.1 persen.
Jumlah tersebut masih berada dibawah persentase yang ditentukan oleh pemerintah yaitu total vaksinasi dosis pertama minimal 50 persen dari capaian vaksinasi.
Dari data untuk usia lansia tingkat vaksinasi masih rendah , sedangkan untuk pelajar tidak ada masalah.
“Awal November kemungkinan sudah tercapai target angka 50% vaksinasi di blora, dengan syarat dosis ketersediaan vaksin tercukupi,” katanya.
Sementara itu kendala dengan masih rendahnya angka vaksinasi di tingkat pedesaan dan kesadaran masyarakat masih rendah.
Dikatakan, Kepala Desa dan perangkat desa untuk ikut mendukung, mengarahkan dan mengerahkan warganya untuk mengikuti vaksinasi,dengan vaksin akan terbentuk kekebalan tubuh dan anti bodi dalam menghadapi pandemi seperti ini.
“Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan dan peran serta dari Forkompinda, TNI, Polri, OPD Terkait dan Kepala desa serta masyarakat,” pungkasnya.
