Scroll untuk baca artikel
Bupati Blora
Bupati Blora
Example floating
AdvertorialBeritaHL

KLA 2024, Pemkab Blora Bidik Kategori Nindya

×

KLA 2024, Pemkab Blora Bidik Kategori Nindya

Sebarkan artikel ini

BLORA, (blora-ekspres.com) – Setelah berhasil meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Madya pada tahun 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora kini menargetkan peningkatan ke kategori Nindya pada tahun 2024.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, Rabu (11/09/2024).

“Saat ini, penilaian administrasi Kabupaten Layak Anak sedang berlangsung. Target kami jelas, dari kategori Madya bisa naik ke Nindya,” ungkap Luluk.

Sebagai referensi penghargaan KLA terbagi menjadi beberapa tingkatan dengan skor penilaian yang berbeda. Diantaranya kategori Pratama (nilai 500-600), Madya (nilai 601-700), Nindya (nilai 701-800), Utama (nilai 801-900), dan KLA (nilai 901-1000).

Penilaian KLA, jelas Luluk, mencakup beberapa indikator yang terbagi ke dalam lima klaster.

“Namun, penting untuk dicatat bahwa kasus kekerasan terhadap anak tidak termasuk dalam indikator penilaian,” jelas Luluk.

Setelah lima tahun bertahan di kategori Pratama, Kabupaten Blora berhasil naik peringkat pada tahun 2023 dengan meraih penghargaan KLA kategori Madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).

Penghargaan ini diberikan kepada kabupaten/kota yang mampu merencanakan, menetapkan, dan menjalankan seluruh program pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan hak dan kewajiban anak, sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Bupati Blora, Arief Rohman, saat penilaian KLA tahun 2023 menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat perlindungan anak di semua klaster.

“Kami bertekad untuk memajukan Blora sebagai kabupaten yang ramah anak, mulai dari tingkat kelembagaan, kecamatan layak anak, hingga desa dan kelurahan layak anak,” ujar Mas Arief sapaan akrab Bupati Blora.

Lebih lanjut, Mas Arief menyampaikan, komitmen Pemkab Blora untuk anak-anak harus memiliki capaian di lima klaster penilaian

Pada klaster I, terangas Arief, mencakup Hak Sipil dan Kebebasan. Pemkab Blora terus mengupayakan agar kepemilikan Akta Kelahiran dan Kartu Identitas Anak bisa mencapai 100 persen.

“Di tahun 2022, capaian ini sudah berada di angka 99,32 persen, dan kami optimistis bisa mencapai 100 persen dalam waktu dekat,” jelas Arief.

Inovasi lain yang dilakukan Pemkab Blora adalah menyelenggarakan Musrenbang Keren yang melibatkan anak-anak disabilitas, lansia, dan perempuan.

“Ini adalah wadah bagi anak-anak untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah, sekaligus bentuk pemenuhan hak mereka,” tambah Mas Arief.

Pada klaster II, meliputi Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif, Blora mengandalkan peran aktif TP PKK dan 24 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA).

“Kami berharap anak-anak di Blora bisa tumbuh menjadi individu yang berkualitas, berkarakter, dan berdaya saing,” ujar Mas Arief.

Sementara di klaster III, yang mencakup Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan, Pemkab Blora terus berupaya menurunkan angka stunting dan gizi buruk, serta memperbaiki pelayanan fasilitas kesehatan yang ramah anak.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Blora dapat mengakses layanan kesehatan dengan cepat dan mudah,” lanjut Mas Arief.

Untuk klaster IV, yang mencakup Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang, dan Kegiatan Budaya, Pemkab Blora berupaya mendorong semua sekolah menjadi satuan pendidikan ramah anak.

“Kami ingin wajib belajar 12 tahun bisa tercapai, sambil menambah ruang bermain dan pusat kreativitas anak di seluruh wilayah,” ungkap Mas Arief.

Pada klaster V, yang berkaitan dengan Perlindungan Khusus, Pemkab Blora memberikan berbagai layanan kepada anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus.

“Dengan adanya Perda Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan, kami yakin dapat melindungi anak-anak korban kekerasan secara maksimal, baik di tingkat desa, kecamatan, maupun kabupaten,” tegas Mas Arief.

Untuk capaian di lima klaster penilaian tersebut, lebih lanjut, Mas Arief menegaskan, Pemkab Blora akan terus berupaya meningkatkan jumlah dan kualitas kecamatan, kelurahan, serta desa layak anak.

“Kami terus berkomitmen untuk memenuhi semua indikator yang ada agar Blora dapat menjadi Kabupaten Layak Anak kategori Nindya tahun ini,” pungkasnya.

Dengan kerja keras semua pihak, tambah Mas Arief, Blora optimistis dapat mencapai target tersebut, menjadikan kabupaten ini sebagai tempat yang semakin aman dan ramah bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.***

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *