BLORA, (blora-ekspres.com) – Akibat pandemi Covid-19 yang terjadi di Blora sejak awal 2020 tahun lalu membuat kondisi infrastruktur dan ekonomi Kabupaten Blora sedang memburuk. Kondisi jalan banyak yang rusak dan pertumbuhan ekonomi minus.
Oleh karena itu dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menangah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026 ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menyusun beberapa fokus prioritas pembangunan kedepan agar Kabupaten Blora bisa kembali membaik.
Hal tersebut disampaikan Bupati Blora Arief Rohman saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tentang RPJMD tahun 2021-2026 di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Jumat (18/06/2021).
“Fokus utama pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Tahun depan akan kita naikkan anggarannya. Jika jalan baik maka inshaAllah ekonomi juga akan tumbuh sehingga tingkat kemiskinan berkurang,” tegas Mas Arief, sapaan akrab Bupati Blora.
Jika itu terwujud maka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Blora menurutnya juga akan naik. Yang mana saat ini masih berada di peringkat ke 29 se Jawa Tengah.
“Pembangunan Sumber Daya Manusia juga menjadi fokus kami. Misalnya melalui program satu desa dua sarjana, Blora mengaji, dan beberapa program pemberdayaan unggulan lainnya,” tambah Bupati.
Bupati lantas menyampaikan arah kebijakan yang akan dilaksanakan hingga 2026. Tahun 2022 akan melakukan pemulihan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan yang didukung peningkatan kualitas infrastruktur pelayanan dasar.
Tahun 2023 akan melaksanakan Pengembangan SDM dan infrastruktur pendukung perekonomian daerah serta pemantapan tata kelola pemerintahan. Selanjutnya 2024 Pembangunan ekonomi kerakyatan didukung SDM yang berdaya saing, dan 2025 Penguatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat didukung pelayanan publik yang berkualitas.
Sehingga menurutnya pada 2026 akan mewujudkan visi misinya untuk Sesarengan mBangun Blora yang unggul dan berdaya saing.
Sementara itu di tempat terpisah, Wakil Ketua DPRD Blora, Siswanto yang bergabung melalui zoom meeting menyampaikan dukungannya kepada Bupati Arief terhadap prioritas pembangunan infrastruktur.
“Dalam rapat paripurna DPRD beberapa hari lalu, Pak Bupati sudah menyampaikan bahwa tahun depan anggaran infrastruktur akan diupayakan naik. Yang sebelumnya hanya sekitar 100 miliar, ditingkatkan menjadi 500 miliar (300 miliar APBD Kabupaten, 100 miliar APBD Provinsi, dan 100 miliar APBN). Kenaikan anggaran ini tolong juga diimbangi dengan peningkatan kualitas pengelola dari OPD terkaitnya,” ucap Siswanto.
Pihaknya ingin ada peningkatan kualitas dan kapabilitas pada DPUPR, Dinrumkimhub, dan unit Pengadaan Barang Jasa (PBJ) Setda agar bisa melaksanakan anggaran infrastruktur dengan baik.
Dokumen RPJMD Kabupaten Blora juga mendapatkan masukan dari guru besar dari UNY Yogyakarta, Suyanta.
Profesor asal yang juga asli Blora tersebut menghapkan agar dokumen RPJMD Kabupaten Blora mempunyai target yang secara kuantitatif, bukan hanya kualitatif. Sehingga bisa terukur capaian pembangunan yang dilakukan agar evaluasi lebih mudah.
Beberapa usulan dari peserta musrenbang lainnya. Diantaranya dukungan kota ramah anak, pencegahan pernikahan anak, pelestarian lingkungan untuk mendukung program Banyune Lancar Terus, dan pemanfaatan lahan hutan untuk kesejahteraan masyarakat desa.
Musrenbang RPJMD 2021-2026 telah dihadiri jajaran Forkopimda, Plt. Kepala Bappeda, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, FKUB, dan LSM secara luring.
Sementara, Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, para anggota DPRD, Kepala OPD, Camat hingga Lurah dan Kades mengikuti Musrenbang RPJMD 2021-2026 ini melalui aplikasi zoom meeting dari kantor masing-masing.***Red