BeritaPEMERINTAHAN

Ratusan Mahasiswa KKN di Blora, Bupati Blora : Mahasiswa KKN Harus Hadirkan Inovasi Nyata

59

BLORA, (blora-ekspres.com) – Sebanyak 227 mahasiswa dari tiga perguruan tinggi ternama, yakni Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu, resmi diterima oleh Bupati Blora, Arief Rohman untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Blora.

Penerimaan ratusan mahasiswa dari ketiga perguruan tinggi tersebut dihadiri oleh para pejabat Pemkab, jajaran dosen pembimbing yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Senin (23/06/2025).

Mahasiswa dari ketiga perguruan tinggi tersebut akan melaksanakan program KKN di 24 desa yang tersebar di tujuh kecamatan akan menjadi lokasi pengabdian para mahasiswa, yakni Kecamatan Todanan, Kunduran, Cepu, Sambong, Tunjungan, Jiken, dan Kradenan.

Mas Arief, sapaan akrab Bupati Blora menyampaikan apresiasi dan semangat menyambut para mahasiswa yang akan mengabdikan diri di tengah masyarakat desa. Ia berharap kehadiran mereka dapat memberikan dampak positif melalui program-program inovatif.

“Pada kesempatan ini, Pemerintah Kabupaten Blora menerima 227 mahasiswa yang akan diterjunkan di 24 desa pada tujuh kecamatan. Kami menyambut baik kehadiran adik-adik mahasiswa untuk turut berkontribusi membangun desa dan masyarakat melalui inovasi serta pendampingan yang nyata,” ucap Mas Arief.

Mas Arief menekankan, bahwa KKN bukan sekadar ajang praktik teori kampus, namun harus menjadi momen penting untuk membaca potensi dan merumuskan solusi atas permasalahan desa.

“Adik-adik yang telah belajar teori di kota, sekarang saatnya turun ke bumi. Saya harap bisa memetakan permasalahan yang ada. Saya juga minta ada inovasi atau output yang konkret. Nantinya bisa ditampilkan di acara Car Free Day agar masyarakat tahu hasil karya nyata dari program KKN ini,” tegas Mas Arief.

Lebih lanjut, Mas Arief juga meminta agar setiap kelompok KKN dapat memberikan rekomendasi berbasis data dari hasil temuan di lapangan.

“Silakan dipetakan, nanti rekomendasinya seperti apa disampaikan ke kita. Jadi ada manfaat konkret untuk desa tempat KKN,” tambah Mas Arief.

Mas Arief juga membuka peluang kolaborasi jangka panjang antara Pemkab Blora dan perguruan tinggi untuk memperkuat pembangunan daerah, khususnya dalam bidang ketahanan pangan dan teknologi tepat guna.

“Semoga nanti tidak hanya KKN, tapi juga ada kerja sama lanjutan. IPB bisa mendukung program ketahanan pangan karena Blora adalah penghasil sapi, padi, dan jagung. UGM punya lahan di Blora seluas 11.000 hektare yang bisa dimanfaatkan. STTR adalah kebanggaan kita di Cepu. Mari kita manfaatkan kolaborasi ini sebesar-besarnya,” tutur Mas Arief.

Di tempat yang sama, Anggota Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Kabupaten Blora, Urip Daryanto, mendorong agar para mahasiswa ikut ambil bagian dalam program prioritas daerah, terutama mendorong penggunaan pupuk organik berbasis kotoran ternak.

“Di luar tugas utama KKN, saya harap mahasiswa juga bisa mencari solusi agar petani diarahkan menggunakan pupuk organik. Apalagi Blora merupakan penghasil sapi nomor satu di Jawa Tengah. Potensi ini harus dimanfaatkan,” ungkap Urip.

Ratusan mahasiswa yang pelaksanaan KKN di Blora dari tiga perguruan tinggi tersebut diantaranya dari Institut Pertanian Bogor (IPB) sejumlah 80 mahasiswa, melaksanakan KKN mulai 23 Juni hingga 8 Agustus 2025, dengan lokasi di Kecamatan Todanan dan Kunduran.

Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu sejumlah 117 mahasiswa, pelaksanaan mulai 30 Juni hingga 11 Juli 2025, di Kecamatan Cepu, Sambong, Tunjungan, dan Jiken.

Universitas Gadjah Mada (UGM) sejumlah 30 mahasiswa, melaksanakan KKN mulai 20 Juni hingga 8 Agustus 2025, di dua desa di Kecamatan Kradenan.

Pemkab Blora berharap, program KKN ini dapat menjadi motor penggerak pembangunan desa berbasis partisipatif, sekaligus memberikan pengalaman lapangan yang bermakna bagi para mahasiswa.***

Exit mobile version