Example floating
Example floating
Example floating
HL

Jelang Hari Bhayangkara Ke – 74, Anggota Polres Blora Kerja Bakti di Dua Monumen Bersejarah Bagi Kepolisian

×

Jelang Hari Bhayangkara Ke – 74, Anggota Polres Blora Kerja Bakti di Dua Monumen Bersejarah Bagi Kepolisian

Sebarkan artikel ini

BLORA, (blora-ekspres.com) – Puluhan anggota Kepolisian Resor (Polres) Blora dikerahkan untuk melakukan kerja bakti bersih-bersih di tempat bersejarah bagi Kepolisian yang ada di wilayah kabupaten Blora, Selasa, (09/06/2020).

Dua tempat bersejarah tersebut yaitu Tugu Bhayangkara Susamarbusu di Kecamatan Ngawen dan Monumen Agil Kusumodiyo di Kecamatan Randublatung. Untuk Monumen Agil Kusumodiyo, selain di bersihkan anggota Polsek setempat juga melakukan pemugaran.

Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan melalui Kabag Sumda Kompol Rubiyanto mengatakan, dua tempat bersejarah tersebut merupakan Monumen bersejarah bagi Kepolisian.

“Tugu Bhayangkara yang berada di depan kantor kecamatan Ngawen tersebut yang terkenal dengan Tugu Bhayangkara Susamarbusu di bangun untuk mengenang wafatnya 5 anggota Polri pada jaman pemberontakan G 30 S/PKI,” kata Rubiyanto.

Nama Susamarbusu, terang Rubiyanto, diambil dari 5 nama Bhayangkara Polri yang gugur saat peristiwa tersebut. Dan jasadnya di temukan di sebuah sumur di wilayah tersebut.

Kelima Bhayangkara Polri tersebut diantaranya Brigadir Polisi Soeratman, AP Kelas III Sjamsoedin, AP Kelas III Martodidjojo, AP Kelas III Boediman dan AP Kelas III Soekardi.

Susamarbusu, selain digunakan nama Tugu Bhayangkara di Kecamatan Ngawen, Susamarbusu nama kelima pahlawan Polri tersebut juga di abadikan sebagai nama klinik Polres Blora. Klinik Susamarbusu.

 

Selain Tugu Bhayangkara Susamarbusu di Kecamatan Ngawen, Rubiyanto lebih lanjut menjelaskan, di Kecamatan Randublatung ada Monumen Agil Kusumodiyo.

“Monumen Agil Kusumodiyo merupakan tugu yang mentandakan bahwa pada tahun 1948 tepatnya saat peristiwa Madiun Affair 1948,” jelasnya.

Pada peristiwa tersebut, lanjut Rubiyanto, telah gugur putra terbaik bangsa. Yaitu AKBP Agil Kusumodiyo yang saat itu menjabat Kapolwil Pati dan Kolonel Soenandar yang menjabat Danrem Pati.

“Kedua putra terbaik bangsa tersebut di culik oleh PKI dan dipaksa untuk menanda tangani surat pernyataan mendukung gerakan PKI, tetapi keduanya tidak mau sehingga akhirnya gugur di lokasi monumen tersebut,” ungapnya.

Selain dibangun monumen, kedua nama pahlawan tersebut juga di abadikan menjadi nama jalan protokol di Kabupaten Blora, yaitu jalan Agil Kusumodiyo dan Jalan Kolonel Soenandar.

Dilakukannya kerja bakti pemugaran Monumen Agil Kusumodiyo tersebut, Rubiyanto menjelaskan, untuk mengenang dan meneladani pahlawan bangsa yang telah gugur demi negara.

“Untuk mengenang dan meneladani sekaligus sebagai implementasi menghargai para pahlawan kusuma bangsa,” ucap Kabag Sumda.

Selain dibangun monumen, kedua nama pahlawan tersebut juga di abadikan menjadi nama jalan protokol di Kabupaten Blora, yaitu jalan Agil Kusumodiyo dan Jalan Kolonel Soenandar.

Perwira Polisi yang pernah berdinas di BNN pusat ini membeberkan bahwa kerja bakti di tempat bersejarah Polri telah dilakukan berkala oleh anggota namun demikian menjelang hari Bhayangkara lebih ditingkatkan.

“Bahwa kita ada dan bisa seperti ini adalah karena jasa jasa mereka, mari kita lanjutkan perjuangan mereka melalui pelaksanaan tugas dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” tandas Kabag Sumda.

Untuk di ketahui Hari Bhayangkara sendiri setiap tahunnya di peringati setiap tanggal 01 Juli.***(Red/Ely)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *