HLKesehatan

Anggota Komisi IX DPR RI Berharap Dunia Pendidikan Jadi Prioritas Vaksinasi

BLORA, (blora-ekspres.com) – Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto berharap kalangan guru masuk menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin gotong royong.

“Kita juga meminta pemerintah supaya juga dunia pendidikan jadi salah satu prioritas diawalkan dulu dalam proses vaksinasi itu, terutama guru. Guru merupakan pelayan publik yang sehari-hari berhadapan langsung dengan masyarakat khususnya anak-anak,” kata Edy Wuryanto kepada blora-ekspres.com, Minggu (23/05/2021).

Menurut Edy, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dinilai telah membuat para pelajar kehilangan hak belajarnya (learning loss) di tengah pandemi covid-19. Karena kesehatan mereka (para guru) harus diutamakan, maka dunia pendidikan menjadi prioritas vaksinasi cepat divaksin dan menjadi prioritas agar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bisa segera dimulai.

Lebih lanjut, Edy mengungkapkan, satu tahun sudah pandemi Covid-19 melanda dunia dan menimbulkan dampak sosial negatif yang berkepanjangan. Dampak-dampak yang sudah tercatat di Indonesia seperti putus sekolah, penurunan capaian belajar, dan kekerasan pada anak.

“Kami mengapresiasi terutama terkait pengadaan vaksinasi. Dan kita juga meminta pemerintah supaya juga dunia pendidikan jadi salah satu prioritas diawalkan dulu dalam proses vaksinasi itu,” harap Edy.

Menurut Edy, vaksin dapat mengatasi learning loss akibat pandemi. Learning loss dapat dihadapi dengan adanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kembali.

Dengan vaksinasi, kata Edy, nantinya guru hingga siswa akan lebih berani masuk ke sekolah. PTM pun bakal dinilai warga pendidikan lebih aman untuk mengganti PJJ yang dirasa tidak efektif.

“Semangatnya saya kira memproteksi siswa, kedua supaya PTM bisa dilaksanakan dengan aman supaya learning loss yang jadi warning bank dunia itu bisa kita tuntaskan, kita kurangi dengan cara secepatnya lewat pembelajaran tatap muka,” ujar Edy.

Edy juga meminta agar para pendidik memberikan edukasi protokol kesehatan kepada para muridnya.

“Kami minta supaya seluruh guru, sebelum kegiatan belajar mengajar tatap muka nanti, diminta untuk menjelaskan kepada peserta didiknya tentang bahaya Covid-19 dan pencegahannya,” ungkap Edy.

Edy juga mengungkapkan bahwa pembiasaan ini bukan hanya untuk menghadapi pandemi Covid-19 semata. Namun, juga untuk kebiasaan masyarakat hidup bersih dan sehat di masa mendatang.

“Kita tidak hanya orientasi jangka pendek supaya pandemi selesai, kita juga ingin dalam jangka panjang masyarakat kita itu memang punya perilaku hidup bersih dan sehat,” tutup Edy.***Red

Exit mobile version