BLORA, (blora-ekspres.com) – Menciptakan kerukunan dan toleransi antar umat beragama perlu ditanamkan sejak dini.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kesbangpol Kabupaten Blora, Wahyu Jadmiko saat membuka acara sosialisasi Pemeliharaan Keharmonisan dan Kerukunan Antar Umat Beragama serta Penghayat Kepercayaan di Pendopo Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Sabtu (22/05/2021).
“Kita tanamkan wawasan kebangsaan dan toleransi sejak dini, diharapkan para generasi muda akan mulai tertanam nilai-nilai kebangsaan dan toleransi sejak dini di lingkungan masyarakat. Dalam hal ini, peran tokoh agama sangat penting,” terang Wahyu.
Kedewasaan beragama, kata Wahyu, perlu ditumbuhkan secara terus menerus sehingga dapat memupuk kerukunan hidup hormat menghormati didalam kehidupan beragama yang toleran.
Lebih lanjut, Wahyu mengungkapkan, kerukunan sudah menjadi keseharian masyarakat sejak dulu di Kabupaten Blora. Untuk itu perlu terus dijaga dan dirawat untuk masa depan.
“Di Kabupaten Blora memiliki berbagai keyakinan dan kepercayaan dan tempat ibadah, tetapi dalam berkehidupan nampak guyub rukun,” jelasnya.
Selain itu, terang Wahyu, pentingnya menjaga dan memelihara kerukunan dan persaudaraan yang tulus antar umat beragama di Kabupaten Blora demi kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Ditambahkannya, kegiatan sosialisasi ini untuk mendorong antar umat beragama sehingga kehidupan dlm masyarakat akan sejuk dan kondusif. Selain itu juga mendorong peran pemeluk beragama dan penghayat kepercayaan untuk semakin aktif dan berkarya melalui program aplikatif yang bermanfaat bagi masyarakat.
Melalui kegiatan ini, lanjut Wahyu, agar dapat diaplikasikan dan menghasilkan rumusan yang strategis pola pembangunan kerukunan beragama dan penghayat kepercayaan yang kontekstual dan dapat dirasakan sampai tataran akar rumput.
“Perbedaan akan menjadi luar biasa ketika kita mampu bahwa perbedaan dijadikan kekuatan utk peningkatan kemajuan bangsa dlm kerangka kebhinekaan dan NKRI,” jelas Wahyu.
Hal senada dikatakan anggota Komisi A DPRD Jawa Tengah Denny Septivian, mengatakan toleransi harus dipertahankan dengan kerukunan umat beragamalah bisa menciptakan ketentraman dan kedamaian hidup.
“Di negara kita, negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu,” terangnya.
Selain itu, lanjut Denny, pemerintah juga menjamin, melindungi dan mendorong semua kehidupan beragama dalam toleransi serta kerukunan sehingga tidak terjadi disintegrasi.
Menurut Denny, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam beragama diantaranya, saling menerima keberadaan umat agama lain, mengerti kebutuhan, saling percaya dan ada kemauan tumbuh secara bersama,” terangnya.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Jateng, Abu Nafi menambahkan, bicara toleransi antara umat beragama, maka sejatinya setiap masyarakat sudah menjunjung tinggi hidup bertoleransi dalam keberagaman tersebut.
“Komunikasi yang baik merupakan poin krusial dalam wujud nyata suatu kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Indonesia selama ini,” kata Mbah Abu, sapaan akrab Abu Nafi.
Berkaitan dengan pentingnya toleransi antar umat beragama, Mbah Abu juga meminta para orangtua maupun para guru di sekolah, untuk terus menanamkan sikap dan jiwa, serta pengetahuan tentang pentingnya toleransi kepada anak didiknya. Sehingga mengerti akan keberagaman yang menjadi kunci terciptanya kedamaian masyarakat.
“Anak-anak sedari dini harus sudah dikenalkan,” pinta Mbah Abu.
Lebih lanjut, Mbah Abu mengkatakan, bila anak didik mampu ditanamkan jiwa dan sikap toleransi sejak dini, maka anak-anak akan memiliki jiwa nasionalisme yang baik.
Maka dari itulah, anak-anak perlu diberikan kembali pelajaran perihal keagamaan, kebersamaan, dan toleransi. Sehingga di masa depan kerukunan antar umat, serta nilai-nilai budaya dapat tetap terjalin dengan baik setiap generasi.
Maka itu pentingnya setiap generasi penerus untuk dibekali dengan wawasan dan pengetahuan akan keberagaman, budaya, bahasa, suku dan ras. Semua itu adalah untuk NKRI.
Disisi lain lanjut dia, upaya menanamkan sikap toleransi pada anak didik tersebut tidak lepas dari pentingnya peranan orang tua, karena orang tua merupakan individu terdekat dengan anak.
“Bentuklah pribadi yang bagus pada anak-anak. Terutama memberikan pemahaman tentang cara menyikapi terhadap perbedaan,” tegas Mbah Abu.***Red