BLORA, (blora-ekspres.com) – Bupati Blora Arief Rohman mengunjungi kolam budidaya ikan nila dan lele konsumsi milik Agus Sena, pemuda milenial asal Desa Kedungtuban, yang sukses mengembangkan sistem bioflok dalam usaha perikanannya, Selasa (18/03/2025).
Keberhasilan Agus Sena dalam membangun usaha perikanan modern di Blora mendapatkan apresiasi Bupati Blora Arief Rohman.
“Saya sangat mengapresiasi atas keberhasilannya membangun usaha perikanan modern di Blora. Ini adalah contoh inspiratif bagaimana kerja keras dan inovasi bisa membawa kesuksesan,” ujar Mas Arief, sapaan akrab Bupati Blora saat berkunjung dan terlibat dalam proses panen ikan nila.
Yang mengejutkan, jelas Mas Arief, Mas Agus ini bukan lulusan sekolah perikanan. Ia belajar budidaya ikan secara otodidak melalui YouTube.
Saat turut serta dalam panen, Mas Arief langsung mengamati kualitas ikan hasil budidaya Agus. Ia tampak terkesan dengan ukuran dan kondisi ikan yang berhasil dibudidayakan.
“Ikannya besar-besar, gemuk, dan dagingnya tebal. Kualitasnya tidak kalah dengan ikan dari Kedungombo,” ujar Mas Arief.
Lebih lanjut, Mas Arief juga menyoroti besarnya peluang pasar ikan nila di Blora, yang mencapai 15 hingga 20 ton per bulan. Namun, produksi lokal baru mampu memenuhi sekitar 10 persen dari kebutuhan tersebut.
“Pasarnya masih sangat terbuka lebar. Selama ini, suplai ikan untuk Blora masih banyak dari luar daerah, seperti Kedungombo. Makanya, petani milenial seperti Mas Agus ini perlu lebih banyak lagi di Blora,” tegas Mas Arief.
Selaku Bupati Blora, Mas Arief meminta dinas terkait dan penyuluh perikanan (PPL) untuk mendukung dan membina peternak ikan di Kedungtuban agar usaha ini semakin berkembang.
“Kedungtuban ini punya potensi air yang bagus. Saya harap Mas Agus bisa menularkan ilmunya ke desa-desa sekitar, sehingga semakin banyak yang tertarik di bidang perikanan,” ujar Mas Arief.
Ke depan, Mas Arief ingin Kedungtuban tidak hanya dikenal sebagai sentra padi, tetapi juga menjadi sentra perikanan di Blora.
“Kami berharap daerah ini bisa berkembang menjadi pusat budidaya ikan nila dan lele di Blora,” harap Mas Arief.
Sementara Agus Sena mengakui, telah menekuni usaha perikanan selama hampir enam tahun. Berkat ketekunan dan inovasinya, ia kini mampu memasok ikan nila ke berbagai rumah makan dan restoran di Blora.
“Saat ini saya membudidayakan 14 kolam ikan, terdiri dari 13 kolam nila dan 1 kolam lele. Ada sekitar 20 ribu ekor nila yang siap dipanen pada usia 3,5 bulan, serta 4 ribu ekor lele yang dipanen di usia 2,5 bulan,” jelas Agus Sena.***