BLORA, (blora-ekspres.com) – Dari keterbatasan ekonomi dan persaingan kerja yang semakin ketat, seorang ibu rumah tangga di Blora berhasil mengembangkan usaha kuliner yang kini semakin dikenal masyarakat.
Kisah Murdia Nurvilasari menjadi bukti bahwa dari usaha kecil yang tekun dan penuh semangat, seseorang bisa menciptakan peluang baru dan membawa manfaat bagi banyak orang.
Mbak Ila, sapaan akrabnya, awalnya hanya membuat risol sebagai bekal untuk anak-anaknya yang berangkat sekolah. Tak disangka, jajanan buatannya justru menarik perhatian teman-teman sang anak hingga akhirnya berkembang menjadi bisnis yang kini memiliki empat lapak penjualan.
“Awalnya saya hanya titipkan ke anak-anak saat mereka sekolah. Ternyata teman-temannya banyak yang suka, dan mulai sering pesan. Dari situ, saya berpikir, kenapa tidak dijual sekalian?” ungkap Mbak Ila saat ditemui di rumah produksinya di Kelurahan Tegalgunung, Blora, Jum’at (21/03/2025).
Seiring meningkatnya permintaan, Mbak Ila membuka lapak di beberapa lokasi strategis, yaitu di depan SD Karangjati 1, depan SMPN 1 Blora, serta di kantin SMPN 1 Jepon. Rencananya, satu lapak tambahan akan dibuka setelah Lebaran di depan SMPN 1 Jepon.
Tak hanya itu, saat bulan Ramadan, ia juga membuka lapak khusus di depan Kantor Setda Blora. Setelah Ramadan, seluruh lapak kembali ke lokasi masing-masing.
Aneka risol yang dijualnya hadir dengan lima varian rasa, yakni Original (sosis mayo), telur (sosis mayo telur), ayam suwir pedas, rogout, dan coklat crunchy. Berkat cita rasa yang lezat dan harga yang terjangkau, usaha ini pun berkembang pesat.
“Dulu saya buat sendiri dari nol, mulai dari belanja bahan, memasak, hingga menjual. Tapi sekarang, Alhamdulillah, sudah ada lima karyawan yang membantu, jadi produksi bisa lebih cepat dan tetap terjaga kualitasnya,” ujar Mbak Ila.
Tak hanya berjualan di lapak, aneka risol juga melayani pesanan dalam jumlah besar untuk berbagai acara, seperti arisan, hajatan, hingga konsumsi rapat.
Mbak Ila yang memiliki empat orang anak ini sejatinya memiliki latar belakang pendidikan sebagai bidan. Namun, karena sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai, ia memilih untuk berwirausaha.
“Kadang hidup membawa kita ke jalan yang tidak terduga. Saya pikir, kalau jadi bidan mungkin saya hanya bekerja sendiri, tapi dengan usaha ini, saya bisa membantu orang lain mendapatkan pekerjaan,” kata Mbak Ila.
Ke depan, Mbak Ila berharap, aneka risol semakin berkembang dan bisa membuka lebih banyak lapak.
“Saya ingin menambah varian rasa dan memperluas pemasaran, supaya lebih banyak orang bisa menikmati risol buatan kami,” pungkas Mbak Ila.***