BeritaHL

Hobi Jadi Peluang, ASN Blora Raup Cuan dari Miniatur Bus

BLORA, (blora-ekspres.com) – Di tengah kesibukannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten Blora, Galih Ardinansyah tetap konsisten menekuni hobi membuat miniatur bus. Kecintaannya terhadap dunia transportasi ini berawal dari pengalaman pribadinya sebagai kernet bus sebelum akhirnya berkarier sebagai ASN di Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Dinporabudpar) Kabupaten Blora.

“Dulu sebelum jadi ASN, saya pernah bekerja sebagai kernet armada bus. Itu pengalaman yang tidak pernah saya lupakan. Dari situ, muncul ide untuk mencoba membuat miniatur bus. Awalnya hanya coba-coba, ternyata bisa dan hasilnya cukup memuaskan. Saat saya unggah di media sosial, banyak yang tertarik dan bahkan memesan,” ujar Galih saat ditemui di rumahnya, di belakang Stadion Seni Budaya Tirtonadi Blora, Sabtu (29/03/2025).

Meski mendapat banyak pesanan, Galih menegaskan bahwa ia tidak menargetkan produksi dalam jumlah tertentu. Baginya, tugas utama sebagai ASN tetap menjadi prioritas, sehingga pembuatan miniatur bus hanya dilakukan di waktu senggang.

“Saya mengerjakannya saat hari libur atau jika ada waktu luang. Tahun 2024 lalu, saya hanya mampu membuat empat unit miniatur bus. Itu saya lakukan tanpa mengganggu tugas utama saya. Kalau pekerjaan di dinas sedang padat, ya saya tunda dulu pembuatan miniatur,” jelasnya.

Miniatur bus hasil karyanya dikenal memiliki tampilan yang sangat mirip dengan versi aslinya. Galih menggunakan bahan utama seperti PVC, akrilik, dan spon ati untuk menghasilkan detail yang presisi. Ia mengakui bahwa desainnya cenderung bergaya klasik atau era lama, tetapi tetap diminati banyak kolektor.

“Harga satu unit miniatur bus bervariasi, tergantung tingkat kerumitan dan bahan yang digunakan. Biasanya berkisar antara Rp800.000 hingga Rp1.500.000,” ungkapnya.

Kini, miniatur bus buatannya telah dipesan oleh para penghobi dari berbagai daerah, tidak hanya di Blora, tetapi juga dari luar kota seperti Tuban, Jawa Timur. Namun, karena keterbatasan waktu, ia tidak bisa cepat dalam melayani pesanan.

“Hanya saja, karena saya masih harus fokus pada pekerjaan utama, jadi proses pengerjaan pesanan tidak bisa cepat. Butuh kesabaran bagi para pemesan,” katanya.

Selain memenuhi pesanan, Galih juga menyimpan beberapa hasil karyanya sebagai koleksi pribadi. Ia bahkan menjadikannya sebagai alat edukatif bagi anak-anak untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka.

“Miniatur bus bisa menjadi sarana edukatif yang bermanfaat bagi anak-anak. Selain melatih kreativitas, juga dapat mengembangkan kemampuan kognitif seperti berpikir logis dan memecahkan masalah,” tuturnya.

Tidak hanya sebagai alat edukasi, miniatur bus juga bisa menjadi hadiah istimewa yang penuh makna, simbol apresiasi dalam berbagai acara, serta koleksi bernilai seni tinggi. Galih berharap generasi muda, terutama generasi milenial dan generasi Z, dapat memanfaatkan hobi secara produktif.

“Menjalani hobi yang bermanfaat ternyata mampu menstimulasi otak agar bisa berkembang, tidak hanya dalam pekerjaan tetapi juga dalam keseimbangan hidup. Oleh karena itu, saya harap anak muda bisa menyalurkan hobinya dengan positif dan menghasilkan sesuatu yang bernilai,” pungkasnya.***

Exit mobile version