BLORA, (blora-ekspres.com) – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edy Widayat mengatakan, kasus DBD cenderung mengikuti pola siklus lima tahunan dan tahun ini kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang semakin meningkat.
Tahun ini, statistik menunjukkan lonjakan yang signifikan, dengan 176 kasus baru dan 9 korban jiwa yang telah dilaporkan, sebuah angka yang mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun ini, kami mengalami lonjakan yang signifikan dalam kasus DBD dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat sudah ada 176 kasus baru dan 9 korban jiwa yang meninggal dunia akibat DBD. Ini sebuah angka yang mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Edy, Kamis (04/04/2024).
Pernyataan tersebut menyoroti eskalasi dramatis masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat Blora. Dengan peningkatan yang tajam dalam jumlah kasus dan korban jiwa, langkah-langkah tanggap dan pencegahan yang efektif menjadi kunci dalam menghadapi situasi ini secara berkelanjutan.
Dari kasus DBD tersebut, terang Edy, cenderung didominasi oleh anak-anak dan remaja juga menjadi fokus perhatian. Hal ini memunculkan pertanyaan serius tentang apa yang mendasari kecenderungan tersebut, serta langkah apa yang perlu diambil untuk melindungi kelompok rentan ini.
“Dominasi kasus DBD oleh anak-anak dan remaja menjadi fokus utama dalam strategi pencegahan kami. Kami mengajak orang tua dan seluruh komunitas Blora untuk bersama-sama melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat,” tambah Edy.
Upaya mengatasi krisis ini, Edy mengimbau kepada masyarakat untuk mengadopsi langkah pencegahan DBD dengan 3M Plus.
“Menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas adalah kunci utama dalam melawan DBD. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan menjadi tambahan penting dalam memerangi penyebaran penyakit ini,” tandas Edy.***
