Pendidikan

SMA dan SMK di Blora Gelar Ujian Kenaikan Kelas Secara Daring

BLORA, (blora-ekspres.com) – Masa darurat lenyebaran corona virus disease (Covid-19) kegiatan belajar mengajar diintruksikan secara mandiri atau di rumah dengan memanfaatkan teknologi (daring).

Tak hanya kegiatan belajar mengajar, ujian akhir semester (UAS) untuk kenaikan kelas SMA dan SMK di Blora juga lakukan secara online.

Senin (18/5/2020), SMA dan SMK di Blora mulai melaksanakan ujian akhir semester (UAS) untuk kenaikan kelas.

Dikonfirmasi Rabu (03/06/2020), Kepala SMK Negeri 1 Blora, Bambang Winarso mengatakan, sekolahnya telah memulai Selasa (02/06/2020) kemarin secara online.

Dirinya menyampaikan, di sekolahnya UAS berjalan dengan lancar.

“SMK Negeri 1 Blora hari ini mulai melaksanakan UAS secara online murni. Hari pertama kemarin berjalan dengan lancar,” kata dia.

Terkait mekanisme pelaksanaan UAS online di sekolahnya, Bambang menjelaskan, para guru membuat soal dan mengumpulkannya secara online ke sekolah, kemudian siswa dapat mengakses soal-soal tersebut untuk dikerjakan.

“Guru mengumpulkan soal secara online ke sekolah, sedangkan siswa menjawab secara online sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Jadi, siswa terbatas oleh waktu dan sulit untuk tidak jujur. Dalam mengerjakannya sistem ini persis sistem chat dalam ujian kelulusan kemarin,” terang Bambang.

Lebih lanjut Bambang menambahkan, masing-masing kelas secara online dipegang oleh 1 proktor dan pengerjaan soalnya diberikan rentang waktu.

“Maksimal 60 menit,” singkatnya.

Sementara, SMA Negeri 1 Blora yang telah melaksanakan UAS online sehari sebelumnya, Senin (01’06/2020).

Kepala SMAN 1 Blora, Slamet Joko Waluyo, mengatakan, sekolahnya telah memulai UAS Senin (01/06/2020) kemarin secara online. Konsep ujian sekolahnya, sama seperti saat ujian tengah semester kemarin.

“Siswa mengerjakan materi tes di rumah masing-masing dengan cara mengakses web sekolah, kemudian memasukkan nomor induk dan password,” terang Joko Waluyo.

”Sudah kami instruksikan kepada wali kelas, bagi anak yang jaringannya kurang bagus bisa berpindah lokasi yang tak jauh dari rumahnya dengan jaringan lebih baik,” kata Joko Waluyo kepada media ini.

Joko Waluyo menambahkan, setiap siswa soalnya berbeda-beda sehingga dimungkinkan tidak ada siswa yang menyontek.

“Ini untuk meminimalisir kemungkinan siswa googling atau membuka buku. Jumlah soal akan disesuaikan dengan waktu yang disediakan,” jelasnya.

Ia juga mengeklaim, setiap wali kelas juga telah memantau aktivitas para siswanya yang sedang mengerjakan melalui aplikasi berbasis android tersebut sehingga aktivitas siswa benar-benar dapat terpantau.

Dalam materi penilaian akhir tahun (PAT), terang Joko Waluyo, tidak harus menyelesaikan beban kurikulum.

Namun, soal-soal PAT disesuaikan dengan materi yang telah disampaikan guru dalam pembelajaran baik online maupun off line.***(Red/Ely)

Exit mobile version