BLORA, (blora-ekspres.com) – Ratusan warga Desa Bergolo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, menggelar Salat Istisqa di lapangan desa setempat, Selasa (21/05/2024).
Salat Istisqa digelar secara khusyuk ini bertujuan untuk memohon turunnya hujan, mengingat desa tersebut tengah mengalami kekeringan panjang yang mengancam gagal panen para petani.
Acara ini diinisiasi oleh Kepala Desa Bergolo, Subari, yang mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi para petani yang mulai kehabisan air untuk mengairi sawah mereka. Menurut Subari, sudah hampir tiga bulan terakhir ini hujan tak kunjung turun, menyebabkan tanah retak-retak dan tanaman padi layu.
“Kami sangat khawatir dengan kondisi ini. Tanaman padi yang seharusnya tumbuh subur kini mengering dan berpotensi gagal panen. Oleh karena itu, kami bersama-sama menggelar Salat Istisqa untuk memohon pertolongan Allah SWT agar menurunkan hujan,” kata Subari kepada blora-ekspres.com.
Subari menambahkan bahwa selama ini masyarakat Desa Bergolo sangat bergantung pada hasil pertanian sebagai sumber penghidupan utama. Dengan adanya ancaman gagal panen, perekonomian desa dikhawatirkan akan terguncang.
“Jika musim kemarau ini berlanjut, kita tidak hanya kehilangan hasil panen, tapi juga mata pencaharian. Oleh karena itu, kita perlu segera melakukan upaya spiritual selain upaya teknis untuk menghadapi situasi ini,” tambah Subari.
Sebelum pelaksanaan salat, warga juga menggelar doa bersama yang dipimpin oleh ustaz setempat. Doa dipanjatkan dengan harapan agar segera turun hujan yang bisa menyelamatkan tanaman padi yang hampir mati. Rasa kebersamaan dan solidaritas terlihat jelas dalam momen tersebut, dengan banyaknya warga yang datang berbondong-bondong dari berbagai penjuru desa.
Lebih lanjut, Subari menyampaikan harapannya agar usaha masyarakat desa Bergolo tidak sia-sia atau gagal panen akibat kekurangan pengairan.
“Kami berharap, dengan doa bersama ini, Allah SWT mendengar dan segera menurunkan hujan. Kami sudah melakukan segala upaya, mulai dari menggunakan pompa air hingga menghemat penggunaan air, namun tetap saja tidak cukup,” ujar Subari.
Kondisi kekeringan yang melanda Desa Bergolo telah dipahami Pemerintah Desa (Pemdes) yang telah melakukan berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk mencari solusi jangka pendek dan panjang dalam menghadapi kekeringan ini.
“Kami memahami betapa pentingnya hujan bagi para petani di desa ini. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memberikan bantuan yang diperlukan, termasuk menyediakan pompa air tambahan dan merancang program irigasi yang lebih efektif,” kata Subari.
Acara Salat Istisqa ini diakhiri dengan makan bersama sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur. Meskipun hujan belum turun, warga Desa Bergolo tetap optimis dan terus berharap bahwa doa mereka akan segera dijawab. Mereka percaya bahwa dengan usaha dan doa yang tulus, Allah SWT akan memberikan berkah-Nya dan menurunkan hujan yang dinantikan.
Dengan pelaksanaan Salat Istisqa ini, warga Desa Bergolo menunjukkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam menghadapi bencana kekeringan. Mereka berharap, upaya spiritual ini dapat menjadi jalan keluar dari ancaman gagal panen yang mengintai.***