BeritaPEMERINTAHAN

Sekolah Lapang Padi Blora Bukti Nyata Transformasi Pertanian

69

BLORA, (blora-ekspres.com) – Komitmen Pemerintah Kabupaten Blora dalam mendorong kemajuan sektor pertanian terus diwujudkan melalui berbagai program strategis.

Salah satunya terlihat dalam kegiatan panen bersama yang dilakukan oleh Bupati Blora, Arief Rohman bersama para petani peserta pelatihan Sekolah Lapang Padi yang diselenggarakan oleh Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, di Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Senin (23/06/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Mas Arief, sapaan akrab Bupati Blora, menekankan pentingnya metode pembelajaran langsung di lapangan yang melibatkan petani sebagai subjek aktif dalam proses peningkatan pengetahuan.

Mas Arief menyebut bahwa Sekolah Lapang bukan sekadar pelatihan, melainkan ruang belajar bersama yang mengedepankan pengalaman dan diskusi antar petani.

“Sekolah Lapang adalah wujud nyata dari proses pembelajaran berbasis pengalaman. Petani diajak menggali fakta, menganalisis permasalahan, berdiskusi, dan mengambil keputusan berdasarkan pengalaman usaha tani mereka sendiri. Ini bagian dari upaya kita mendorong transformasi pertanian menuju kemandirian pangan,” ungkap Mas Arief.

Mas Arief juga mengajak seluruh stakeholder untuk terus mendukung kemajuan pertanian Blora dengan semangat kolaborasi.

“Mari kita jadikan momentum ini sebagai semangat bersama untuk mengakselerasi kedaulatan pangan, dari Blora untuk Indonesia,” tegas Mas Arief.

Sementara, Kepala DP4 Blora, Ngaliman dalam laporannya menyampaikan bahwa Sekolah Lapang Padi kali ini memperkenalkan dua varietas unggul yang sesuai dengan agroklimat Blora, khususnya untuk lahan tadah hujan pada musim tanam kedua (MT-2). Kedua varietas tersebut adalah M70D, padi super genjah yang dapat dipanen dalam waktu sekitar 70 hari, serta Inpari 50 sebagai pembanding.

“Hasil panennya sangat menggembirakan. Varietas M70D menghasilkan 6,08 ton per hektare, sedangkan Inpari 50 bahkan mencapai 7 ton per hektare. Ini capaian yang sangat baik dan menjadi motivasi bagi kami untuk memperluas program Sekolah Lapang di wilayah lainnya,” jelas Ngaliman.

Keberhasilan tersebut mendapat apresiasi dari para petani. Salah satunya Rasiman, Ketua Kelompok Tani setempat yang menjadi peserta aktif Sekolah Lapang.

Rasiman mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini, terutama dalam hal peningkatan pengetahuan dan keterampilan bertani.

“Program ini sangat bermanfaat. Kami diajari membuat pupuk organik dan insektisida alami, lalu langsung dipraktikkan di lapangan. Hasilnya sangat bagus. Dari lahan satu hektare dengan varietas M70D, kami bisa panen 6,08 ton gabah kering. Semoga program ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak petani,” ujar Rasiman.

Di Kelurahan Jepon sendiri, pelaksanaan Sekolah Lapang dilakukan di area seluas 25 hektare yang dikelola oleh sembilan kelompok tani. Para petani juga menyambut baik stabilnya harga gabah pada musim panen MT-2 ini yang berada di kisaran Rp 6.500 per kilogram.

Kegiatan panen bersama ini dihadiri berbagai unsur, seperti perwakilan Kapolres Blora, Kasdim 0721/Blora, Kepala BPS Kabupaten Blora, Camat Jepon beserta jajaran Forkopimcam, Lurah Jepon, para penyuluh pertanian kabupaten dan kecamatan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Ketua Gapoktan, serta seluruh kelompok tani Kelurahan Jepon.

Sinergi yang terbangun antara pemerintah, petani, dan berbagai pihak ini menjadi bukti nyata bahwa Blora terus bergerak menuju pertanian yang lebih mandiri, produktif, dan berdaya saing tinggi.***

Exit mobile version