Example floating
Example floating
Example floating
HL

Tekan Angka Stunting  Perlu Sinergi Pemerintah Dan Media

×

Tekan Angka Stunting  Perlu Sinergi Pemerintah Dan Media

Sebarkan artikel ini

SURAKARTA, (blora-ekspres.com) – Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah (Jateng) Eka Sulistya Ediningsih pihaknya mengaku masih memiliki pekerjaan rumah untuk menurunkan angka stunting di Jawa Tengah. Untuk menekan angka stunting ia mengatakan perlu ada sinergi dan kerja sama pemerintah dan media dalam mempercepat penanganan stunting.

“Kerja sama pentahelix harus dilakukan, bukan hanya pemerintah dengan pemerintah, tetapi juga dengan dunia usaha, swasta, dan tidak kalah penting dengan dunia media,” kata Eka Sulistya Ediningsih dalam roadshow bertema Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Melalui Penguatan Sinergitas Pemerintah dan Media di Aston Hotel Solo selama dua hari, Rabu-Kmis (06-07/12/2023).

Mengacu pada Perpres 72/2021, Eka menjelaskan pentingnya strategi dalam menurunkan angka stunting.

“Strategi komitmen pimpinan dan penyebarluasan informasi stunting secara masif telah ditetapkan sebagai bagian dari upaya penurunan stunting,” lanjut Eka.

Dengan adanya kerja sama pemerintah, media, dan berbagai pihak terkait, harap bisa melakukan komunikasi antarpribadi dengan kelompok. Yang tidak kalah penting adalah komunikasi untuk memobilisasi berbagai pihak, tokoh formal maupun informal sehingga semua bisa berupaya pada penurunan angka stunting di bawah 14% pada 2024 dapat tercapai.

“Ketiga yang diharapkan adalah bagaimana kita bisa melakukan komunikasi antarpribadi dengan kelompok. Yang tidak kalah penting adalah komunikasi untuk memobilisasi berbagai pihak, tokoh formal maupun informal sehingga semua bisa berupaya pada penurunan angka stunting,” katanya.

Ia berharap, upaya percepatan penurunan angka stunting tidak berhenti sampai di sini mengingat pada 2024 ditargetkan angka stunting turun di bawah 14 persen.

“Seharusnya kalau di perpres itu 14 persen, namun Pulau Jawa kan merupakan penyangga utama, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten,” katanya.

Ia mengatakan jika Jawa Tengah tidak mampu menekan angka stunting menjadi di bawah 14 persen maka angka stunting di dalam negeri berpotensi naik.

“2024 tinggal beberapa saat lagi, waktunya tinggal sedikit, kami butuh berbagai upaya,” katanya.

Sekretaris Daerah Kota Surakarta Budi Murtono mengatakan penurunan stunting salah satu program prioritas presiden.

Oleh karena itu, menurut Budi Murtono, perlu pendekatan komprehensif, baik dari sisi ekonomi, keluarga, pola asuh, perilaku hidup sehat, maupun pemanfaatan sumber daya alam.

Meski demikian, diakui Budi Murtono, sejauh ini media massa penopang sosialisasi program pemerintah. Di sisi lain, masyarakat perlu memperoleh sosialisasi yang komprehensif.

“Media massa memiliki fungsi strategis, penguatan stakeholder (pemangku kepentingan). Harapannya roadshow jadi sarana pegiat berkumpul, peran stakeholder dalam mendukung percepatan penurunan. Harapannya stunting dapat diturunkan hingga di bawah 14 persen pada tahun 2024,” kata Budi Murtono.

Melalui sambungan daring, Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Hasyim Gautama mengatakan penurunan kasus stunting menjadi salah satu program prioritas nasional.

“Sebetulnya penurunan prevalensi cukup signifikan, dari 36 persen jadi 21 persen, tapi harus diturunkan lagi jadi 14 persen di tahun depan,” kata Hasyim.

Terkait hal itu, dikatakannya, berbagai upaya ditempuh, mulai dari literasi kepada pasangan yang akan menikah hingga pembagian makanan bergizi di posyandu.

“Dalam hal ini perlu upaya lebih untuk mencapai target tahun depan, termasuk penguatan kolaborasi pemerintah dengan masyarakat diwujudkan secara konkrit dengan model pentahelix,” terang Hasyim.***

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *