BLORA, (blora-ekspres.com) – Aset PT BPR BKK Blora (Perseroda) pada tutup buku tahun 2022 mengalami kenaikan mencapai Rp 19,6 milyar atau tumbuh sebesar 5,3 persen menjadi Rp. 387,3 milyar dibanding dengan periode yang sama di 2021 sebesar Rp. 367.6 milyar.
Direktur Utama PT BPR BKK Blora Puguh Haryono mengatakan, hal itu melihat kinerja tahun 2021 yang tetap tumbuh meski di pasca pandemi Covid-19.
“Di tengah pandemi yang lalu kepercayaan masyarakat Blora terhadap BPR BKK Blora tinggi. PT BPR BKK Blora bisa menyalurkan kredit sebanyak Rp 275,3 milyar, ini sangat luar biasa.
Begitu juga dengan dana masyarakat yang terhimpun (DPK), mencapai Rp. 326,9 milyar atau naik sebesar 4,9 persen daripada tahun sebelumnya sebesar Rp. 311,7 milyar.
Puguh mengatakan, DPK merupakan simpanan di BPR BKK Blora yang berwujud dalam bentuk tabungan, dan deposito.
Pada tutup buku tahun 2022, dari sisi tabungan tercatat Rp. 234,5 milyar atau meningkat sebesar 6 persen dibandingkan dengan capaian 2021 sebesar Rp. 221,4 milyar. Sementara itu, deposito tahun 2022 mencapai Rp. 92,4 milyar atau meningkat 2,4 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp. 90,2 milyar.
Meski asset meningkatkan, Puguh mengakui NPL BPR BKK Blora masih tinggi. hal ini karena dampak pandemi covid-19 yang dialami pada tahun tahun yang lalu.
”Untuk NPL angka kita masih tinggi yakni 8,6 persen, hal ini karena terdampak dampak pandemi covid-19,” jelas Puguh.
Puguh berharap, masyarakat Blora selalu memilih BPR BKK Blora sebagai mitra berinvestasi.
“Ke depan kami harap masyarakat hadir kembali memilih BPR BKK Blora sebagai tempat terbaik berinvestasi dan akan menginvestasikan dana itu ke pelaku UMKM yang menjadi target yang telah menjadi mitra kami” pungkas Puguh.***
