BLORA (blora-ekspres.com) – Seorang warga Desa Karangjong, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, LL (20) ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di dapur rumahnya menggunakan tali nilon, Senin (04/09/2023) sekitar pukul 10.00 Wib.
Salah satu Perangkat Desa Karangjong, Rudiyanto mengatakan, aksi LL pertama kali diketahui saat S (60), ibu kandung dari korban baru pulang dari mencari rumput untuk hewan ternaknya kemudian pulang ke rumah dan menemukan putra mereka sudah tergeletak di tanah.
Terkejut dengan kondisi itu, pun langsung berteriak histeris sampai akhirnya warga setempat keluar untuk membantu korban.
Setelah mendengar ada orang menangis, tetangga Nyami (47) mendatangi sumber suara tangisan tersebut dan melihat bahwa korban sudah tergeletak di tanah dapur rumah milik korban, serta di ketahui bahwa korban meninggal dunia akibat gantung diri.
Sebelum peristiwa itu, terang Rudi, korban sempat meminta dibelikan motor sport kepada kedua orangtuanya.
“Sejauh ini dugaannya kemungkinan besar kecewa dan frustasi tidak dibelikan motor sport. Karena curhatan korban terakhir ke orang tuanya seperti itu,” ujar Rudi, kepada media ini.
Menurut Rudi, orang tua korban bukannya tidak mau membelikan anaknya motor sport, namun karena sebelumnya almarhum sudah dibelikan motor matic.
“Baru dua bulan yang lalu korban sudah dibelikan motor matic,” terang Rudi.
Setelah dibelikan motor matic, tambah Rudi, korban meminta dibelikan motor sport. Namun, karena kondisi keuangan keluarga yang tak mencukupi, permintaan tersebut belum bisa dipenuhi orangtuanya. Orang tua korban juga menyanggupi membelikan motor sport setelah tanah yang dijual laku.
“Sejauh ini dugaannya karena korban ngambek tidak dibelikan motor. Karena curhatan orang tua korban seperti itu,” ungkap Rudi.
Robi menambahkan, dari hasil visum pihak kesehatan dan kepolisian tidak menemukan tanda kekerasan di tubuh korban. Hanya saja, kondisi wajah dan mengalami luka akibat jatuh karena tali yang digunakan gantung diri putus.
“Korban tewas dengan tubuh tergerak di tanah dan tal tambang terikat di leher. Di TKP juga terdapat tali plastik bergelantung yang digunakan,” tukas Rudi.
Menurut Robi, orang tua korban menerima kepergian anaknya dengan ikhlas karena sudah menganggap musibah dan orang tuanya menerima untuk tidak dilakukan otopsi terhadap korban.***