BeritaHL

Gandeng MBKM ITB Ahmad Dahlan, Pemdes Talokwohmojo Tekan Angka Stunting

BLORA, (blora-ekspres.com) – Upaya percepatan penurunan angka stunting di Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora terus digalakkan. Pemerintah desa bekerja sama dengan kader Posyandu “Wargo Tentrem” serta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Jakarta dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Melalui pendampingan yang berkelanjutan, mereka berupaya memberikan edukasi serta bantuan langsung kepada masyarakat dalam menangani kasus stunting.

Menurut Kepala Desa Talokwohmojo, Ernawan, program ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah desa dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak.

“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menekan angka stunting di desa ini. Dengan adanya program pendampingan dari mahasiswa MBKM, kami semakin terbantu dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama terkait gizi dan pola asuh yang benar,” ujar Ernawan saat ditemui media blora-ekspres.com di ruang kerjanya, Kamis 06/02/2025).

Berdasarkan data Puskesmas Ngawen, lanjut Ernawan, pada tahun 2024 terdapat 11 anak yang mengalami stunting di Desa Talokwohmojo. Dengan adanya program ini, diharapkan jumlah tersebut dapat berkurang secara signifikan.

Selain intervensi gizi, program ini juga mencakup pemantauan pertumbuhan balita oleh ahli gizi dari Puskesmas Ngawen serta evaluasi berkala melalui rapat koordinasi bulanan.

“Kami tidak hanya memberikan PMT, tetapi juga melakukan pemantauan berkala terhadap tumbuh kembang balita yang teridentifikasi stunting. Dengan pendekatan terintegrasi ini, kami berharap angka stunting di Desa Talokwohmojo bisa terus menurun,” tambah Ernawan.

Ernawan berharap program ini dapat terus berkelanjutan dan didukung oleh berbagai pihak agar angka stunting di desa dapat benar-benar menurun. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah desa, kader posyandu, mahasiswa, dan masyarakat, ia optimistis bahwa generasi yang lebih sehat dan bebas dari stunting dapat terwujud.

“Kami ingin angka stunting di desa ini benar-benar turun. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah desa, kader posyandu, mahasiswa, dan masyarakat, kami optimistis bisa mewujudkan generasi yang lebih sehat dan bebas dari stunting,” harap Ernawan.

Di tempat yang sama Kader Posyandu Desa Talokwohmojo Kecamatan Ngawen sekaligus mahasiswa MBKM dari ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Eka Isvita Dewi juga ikut serta dalam program ini dengan melakukan sosialisasi kepada ibu-ibu yang memiliki balita menjelaskan bahwa pihaknya membantu dalam menyusun siklus menu PMT yang lebih bernutrisi.

“Kami memberikan pendampingan dalam menyusun menu makanan bergizi untuk balita. Harapannya, orang tua bisa lebih memahami pentingnya gizi seimbang dalam tumbuh kembang anak mereka,” ungkap Eka.

Selain PMT, lanjut Eka, dilakukan pula kegiatan Rembug Stunting sebagai forum musyawarah antara pemerintah desa, kader posyandu, dan masyarakat. Dalam forum ini, mereka membahas strategi terbaik untuk menurunkan angka stunting, termasuk pemantauan langsung dari ahli gizi Puskesmas Ngawen.

“Selain PMT, kami juga mengadakan Rembug Stunting sebagai forum musyawarah antara pemerintah desa, kader posyandu, dan masyarakat. Dalam forum ini, kami berdiskusi untuk mencari strategi terbaik dalam menurunkan angka stunting, termasuk memastikan pemantauan langsung dari ahli gizi Puskesmas Ngawen agar intervensi yang dilakukan lebih efektif,” ujar Eka.

Sebagai kader posyandu, Eka menyampaikan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam upaya ini dan selalu mengajak orang tua balita untuk rutin datang ke posyandu. Dengan kehadiran yang teratur, mereka dapat memantau perkembangan anak-anak serta memberikan edukasi secara lebih maksimal.

“Kami selalu mengajak orang tua balita untuk rutin datang ke posyandu. Dengan begitu, kami bisa memantau perkembangan anak-anak dan memberikan edukasi yang lebih maksimal,” terang Eka.

Dari hasil evaluasi program ini, tambah Eka, adanya pendampingan ini, kegiatan posyandu bulanan dan pendampingan gizi memberikan dampak positif bagi masyarakat. Para orang tua lebih sadar akan pentingnya asupan nutrisi yang tepat, serta rutin membawa anak-anak mereka ke posyandu untuk pemeriksaan kesehatan.***

Exit mobile version