Example floating
Example floating
Example floating
HL

Hoak…, Di Blora Tidak Ada Kerajaan Baru

×

Hoak…, Di Blora Tidak Ada Kerajaan Baru

Sebarkan artikel ini

BLORA, BE – Kerajaan Jipang dikabarkan didirikan di Blora. Tepatnya di dukuh Jipang, Desa Jipang, Kecamaran Cepu, Kabupaten Blora menggegerkan dunia maya belakangan ini.

Tersebarnya kabar tersebut, ditepis oleh Eko Prasetyo. “Di sini hanya ada petilasan Kadipaten Jipang masuk dalam kerajaan Demak,” kata Eko saat ditemui media, di pendopo Surya Kencana Hadiningrat, Jum’at (17/01/2020) sore.

Eko Prasetyo merupakan seorang Modin (perangkat) desa setempat sekaligus juru kunci petilasan Arya Penangsang.

“Adanya kerajaan baru seperti yang di beritakan belakangan ini hanya hoak. Di sini tidak ada kerajaan kerajaan baru,” jelas Eko.

Lebih lanjut Eko menambahkan, setiap bulan Sura (Muharam) tepatnya tanggal 14 malam 15 Sura digelar acara kirab budaya Grebeg Sura.

“Setiap bulan Sura kita hanya menggelar kirab budaya Grebeg Sura. Ini hanya untuk melestarikan budaya saja,” lanjutnya.

Selain itu, Eko menambahkan, sertiap hari Kamis malam Jum’at warga juga melakukan ziarah makam.

“Bahkan setiap Jum’at Pahing, warga malakukan syukuran bersama,” terang Eko.

Eko juga mengaku pernah menganyar peziarah berasal dari Amerika.

Pendopo Surya Kencana Hadiningrat, petilasan Arya Penangsang

“Saya pernah mengantar peziarah dari Amerika tapi kelahiran Nusa Tenggara Timur. Ia datang ke sini setelah mendapat wangsit (mimpi, red),” ujarnya.

Di tempat yang sama. Babinsa desa Jipang, Immanuel Iwan membenarkan, di Jipang tidak ada kerajaan baru.

“Di sini hanya ada kirab budaya untuk memperingati para leluhur, tidak ada kerajaan baru,” terang Iwan.

Secara terpisah, Kepala Desa (Kades) Jipang, Ngadi menandaskan, di Jipang hanya ada pemerintahan desa, bulan kerajaan.

“Di sini hanya ada pemerintahan desa Jipang yang msuk wilayah kecamatan Cepu, Kabupaten Blora yang memiliki 2 dusun dan 2 rukun warga (RW) serta 13 rukun tetangga (RT),” tandas Kades Jilang.

Sebagai Kades, Ngadi juga mengaku tidak mengetahui tidak mengetahui kepastian Barik Barliyan Suryawiyata yang mengaku sebagai keturunan dari Arya Penangsang.

“Menurut sejarah Arya Penangsang tak punya keturunan. Mungkin dari adiknya, ungkap Ngadi.

Adanya kegiatan yang pernah dilakukan Barik di desa Jipang 2016 lalu, Ngadi juga mengaku tidak dilibatkan.

“Semua yang ikut acara itu, semua dari luar desa Jipang. Warga desa Jipang tidak ada yang dilibatkan, termasuk perangkat dan saya Kepala Desa,” terang Kades.

Viralnya pemberitaan adanya kerajaan baru di sini, selaku Kades tidak bisa berikan jawaban kepada masyarakat yang bertanya kepada dirinya mengenai Kerajaan Jipang yang tengah menjadi sorotan banyak pihak.

“Selaku Kades saya hanya membuka dan menerima tamu yang berkunjung. Tidak membeda-bedakan tamu,” tambah Kades.

Mengenai adanya kabar yang ada saat ini, dirinya tidak ada dilibatkan dan mengenai rapat maupun kegiatan juga selama ini tidak ada dilibatkan. Maka dirinya mengaku tidak bisa memberi keterangan apa-apa kepada masyarakat yang bertanya.

Sesuai informasi, acara yang digelar Barik Barliyan Suryawiyata tidak mendapatkan mendapatkan rekomendasi dari Bupati.***(Ely)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *