BLORA, (blora-ekspres.com) – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menargetkan pada tahun 2025 untuk secara penuh mengakomodasi kebutuhan dan keluhan fakir miskin melalui program “Ngopeni Kadang Kekurangan.”
Program ini bertujuan untuk membantu warga miskin agar dapat hidup lebih mandiri dengan memberikan dukungan di berbagai aspek, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, kewirausahaan, dan sosial.
Kepala Dinsos P3A Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, menjelaskan bahwa melalui program ini, pihaknya ingin memastikan bahwa masyarakat kurang mampu mendapatkan akses yang mereka butuhkan.
“Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar mampu mandiri. Dalam pendidikan, misalnya, kami memberikan beasiswa agar anak dari keluarga miskin bisa menempuh pendidikan hingga semester akhir,” ujar Luluk, Selasa (29/10/2024).
Selain beasiswa pendidikan, lanjut Luluk, program ini juga berfokus pada peningkatan keterampilan kewirausahaan bagi warga miskin agar mereka bisa menciptakan peluang usaha sendiri.
Menurut Luluk, dukungan ini akan membantu masyarakat untuk tidak hanya bertahan hidup, tetapi juga memiliki penghasilan yang lebih stabil.
“Kami turut mendampingi warga dalam bidang kewirausahaan. Harapannya, mereka bisa memiliki sumber penghidupan yang berkelanjutan,” tambah Luluk.
Luluk juga menjelaskan, program ini juga mencakup bantuan bagi kelompok rentan lainnya, termasuk lansia, anak-anak terlantar, penyandang disabilitas, dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Hingga saat ini, Dinsos P3A Blora telah menangani sekitar 8–10 kasus anak terlantar yang tersebar di beberapa kecamatan dan tiga kasus lansia terlantar di wilayah Blora.
“Kami juga memiliki proyek khusus di Blora Kota yang memberikan perhatian lebih bagi lanjut usia (lansia). Ini bentuk kepedulian kami agar mereka tidak merasa sendirian,” jelas Luluk.
Untuk mencapai target, Dinsos P3A Blora menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga Rumah Kinasih dari Surabaya, UNICEF, Dinas Kesehatan (Dinkes), Baznas, Dinas Pendidikan (Disdik), BPJS Kesehatan, Yayasan Setara, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Kementerian Sosial.
“Kami ingin bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan warga Blora tidak kekurangan, baik dari segi makanan, kesehatan, pendidikan, maupun kesempatan kerja. Ini sesuai arahan dari Bupati Blora, Arief Rohman, yang selalu menekankan pentingnya kesejahteraan masyarakat,” ungkap Luluk.
Dengan berbagai inisiatif ini, Luluk berharap Dinsos P3A dapat mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Blora.
“Program Ngopeni Kadang Kekurangan kami rancang agar tidak ada lagi warga yang terlupakan. Semua akan kami upayakan sebaik mungkin,” tutup Luluk.***(Dinkominfo Blora).