Example floating
Example floating
Example floating
Pariwisata

Sensasi Wisata Petik Buah Melon di Blora, Petik dan Makan Langsung dari Pohon

×

Sensasi Wisata Petik Buah Melon di Blora, Petik dan Makan Langsung dari Pohon

Sebarkan artikel ini

BLORA, (blora-ekspres.com) – Jika biasanya kebun dimanfaatkan para petani hanya untuk bercocok tanam dan menjual hasil panen, beda dengan petani milenial yang satu ini.

Agus Supartoyo, petani warga Desa Pojokwatu, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora ini menyulap lahan kosong ada dibelakang rumah yang kurang produktif menjadi menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Kabupaten Blora.

Perkebunan Melon Asha Farm. Dengan konsep wisata agro yang menyuguhkan sebuah wisata menarik dengan ragam keindahan nuansa agrowisata dan menjadi inspirasi banyak orang.

Perkebunan tersebut menghadirkan keseruan wisata petik buah melon di kebun yang konsep green house tersebut, pengunjung bisa memilih buah melon sesuai keinginan dan petik sendiri.

“Jadi disaat buah melon sudah siap dipanen, pengunjung bisa memilih dan memetik sendiri buah melon yang akan dibeli sesuai selera,” ujar Agus.

Namun, pengalaman tak berhenti di situ. Harga melon di green house ini sangat bersahabat dengan kantong, hanya seharga Rp. 20.000 per kilogram. Para pengunjung tidak hanya bisa memilih dan memetik melon sesuai keinginan mereka, tetapi juga diberi kesempatan untuk menikmati hasil petikan langsung di tempat.

Bukan hanya sekedar datang dan memetik buah melon saja, di Asha Farm bisa sekaligus menjadi sarana edukasi bagi masyarakat yang ingin merasakan berwisata sambil menambah pengetahuan tentang buah melon.

Sebelum memetik melon terang Agus, pengunjung akan diajari cara memetik melon yang benar agar tidak cepat busuk dan bertahan hingga sebulan. Rasa melon ini pun manis dan berkualitas. Jenisnya Kinanti.

“Pengunjung juga bisa memetik langsung buah melon yang sudah matang. Proses pemetikannya tidak boleh sembarangan, harus menggunakan gunting khusus sesuai dengan arahan dari penjaga,” terang Agus.

Lanjut Agus, karena melon merupakan tanaman buah semusim, sehingga kebun melon hidroponik miliknya tidak dibuka setiap hari, dibuka hanya ketika masa panen saja. Saat masa tanam hingga perawatan kebunnya ditutup. Hal ini untuk menghindari agar tanaman tidak stres.

Mulanya, ide untuk menjadikan kebunnya sebagai destinasi wisata petik buah itu karena dia ingin mengenalkan sistem pertanian hidroponik ke masyarakat umum. Selain itu, dengan dijual ditempat harga buah bisa menjadi lebih mahal.

“Ini merupakan salah satu strategi untuk mendapatkan keuntungan dan meningkatkan pendapatan. Agar tidak semuanya dikirim ke supermarket,” ujar Agus. 

Agus mengaku tidak kesulitan untuk memasarkan hasil budidaya melon miliknya. Kecanggihan teknologi sekarang ini memudahkannya untuk mempromosikan di media sosial.

blora-ekspres.com pun mencoba mengunjungi wisata petik buah melon Asha Farm ini. Ternyata warga yang antusias mengunjungi green house tersebut sejak pagi hingga siang.

Mereka juga banyak yang memanfaatkan momen petik melon di kebun ini dengan mengabadikan momen panen melon di kebun dengan berfoto dan mengambil video vlog. Kehadiran mereka juga menjadi berkah tersendiri bagi pengelolah kebun Asha Farm karena bisa membantu mendongkrak penjualan melon.

“Bagi saya menjual melon dengan konsep petik langsung ini menguntungkan. Kita bisa mendapat promosi dari pengunjung setelah berfoto-foto dan mengunggahnya ke media sosial,” ujar Agus

Agus mengaku, adanya pengunjung yang berswafoto dan membuat video vlog di tengah ribuan tanaman melon dan mengunggahnya ke media sosial secara tidak langsung turut mempromosikan Asha Farm.

Lebih lanjut, Agus masih bercita-cita besar untuk masa depan Asha Farm. Ia berharap Asha Farm ini terus tumbuh dan berkembang, menjadi pusat kebun edukasi yang inspiratif, tetap produktif dalam hasil panennya, serta menjadi destinasi agrowisata yang menarik di Kabupaten Blora.

Lindha salah satu pengunjung asal Bogorejo mengaku senang ada wisata petik melon di Blora, apalagi lokasinya dekat dengan termpat wisata lainnya yang ada di Kecamatan Sambong dan Cepu.

“Seneng adanya wisata ini bisa petik melon secara langsung memetik hasil panen, buah dan rasanya juga terlihat segar. Ini pertama kali saya kesini, dan senang rasanya bisa beli buah melon dengan cara memetik sendiri dan tentunya ini bisa sambil wisata dan foto-foto dikebun melon,” ungkap Lindha.

Bagi Lindha, wisata petik buah melon ini bukan hanya cocok untuk orang dewasa saja, tetapi bagus juga sebagai sarana edukasi untuk anak-anak agar mengenal tanaman melon.***

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *