Example floating
Example floating
Example floating
Kesehatan

Vaksinasi Covid-19 di Blora, Lansia Baru 23 persen dan Pelayanan Publik Baru 29 Pesen

×

Vaksinasi Covid-19 di Blora, Lansia Baru 23 persen dan Pelayanan Publik Baru 29 Pesen

Sebarkan artikel ini

BLORA, (blora-ekspres.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora terus berupaya melakukan vaksinasi. Terutama kelompok lanjut usia (lansia) yang berusia di atas 60 tahun dan pelayanan publik. Meski gencar dilakukan, namun hingga kini kini jumlah lansia yang mengikuti vaksin baru mencapai 23 persen dari total jumlah lansia sebanyak 83 ribu. Sedangkan pelayanan publik baru mencapai 29 persen dari 54 ribu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora Edi Widayat menyampaikan, dari sekitar 83 ribu lansia, baru terealisasi 19.090 orang atau 23 persen dan 54 ribu pelayan publik baru terealisasi 15.660 orang atau sekitar 29 persen.

“Sebenarnya tidak ada persoalan vaksinasi untuk lansia dan pelayan publik. Namun memang butuh waktu. Mengingat jumlah tenaga kesehatan dan waktu terbatas. Selain itu pasokan vaksin juga tergantung pengiriman,” terang Edi Widayat saat dihubungi blora-ekspres.com melalui sambungan Whats App, Rabu (02/06/2021).

Edi mengaku optimis pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Blora akan mencapai target 100 persen, walaupun secara bertahap.

“Kami optimis proses vaksinasi akan selesai sesuai dengan rentang waktu yang di tetapkan, mudah-mudahan ini mempercepat target kita untuk mencapai 100 persen,” harap Edi.

Adapun sasaran vaksinasi, terang Edi, rencananya semua penduduk yang berusia diatas 18 tahun.

Edi mengingatkan agar warga yang telah divaksin Covid-19 untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari agar tidak terpapar virus tersebut.

“Bisa saja tertular, apalagi kondisi badannya juga tidak fit atau daya tahan tubuhnya lagi tidak bagus,” ucapnya.

Potensi tertularnya seseorang meski sudah divaksin dikarenakan belum terbentuknya antibodi yang ada dalam tubuh seseorang. Ada yang 100 persen membentuk antibodi. Tapi ada yang hanya 65 persen atau bahkan belum membentuk. Semuanya tergantung respon tubuh masing-masing.

Untuk itu, Edi mengimbau kepada masyarakat yang sudah divaksin agar tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Orang yang divaksin bisa tertular kalau tidak memakai masker, tidak menjaga jarak dan tidak menghindari kerumunan serta tidak selalu mencuci tangan pakai sabun,” lanjut Edi.

Apabila orang yang telah menerima vaksin tertular Covid-19, kata Edi, maka diharapkan tidak menjadi sakit berat hingga menyebabkan kematian. Meski begitu, harus menerapkan protokol kesehatan.

“Kuncinya adalah disiplin pada protokol kesehatan. Walaupun sudah mendapat vaksin, tetap harus memakai masker dan menjaga jarak serta rajin mencuci tangan,” ucapnya.***Red

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *