Example floating
Example floating
Example floating
Politik

Berebut Blora Satu Bersama Teman Seangkatan

×

Berebut Blora Satu Bersama Teman Seangkatan

Sebarkan artikel ini

BLORA, BE – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Blora jadi bagian Pilkada serentak nasional 23 September 2020. Perbincangan siapa yang akan maju sudah mulai dibicarakan akhir-akhir ini.

PDI Perjuangan (PDIP) paling awal melakukan penjaringan dan penyaringan bakal calon Bupati (bacabup) dan Wakil Bupati (cawabup) pada Pilkada 2020. Namun teka-teki siapa yang bakal mendapat rekomendasi cabup.dan cawabup masih menjadi misteri.

Salah satu kandidat cabup Blora Pilkada 2020, Riza Yudha yang kini sedang menunggu rekomendasi dari DPP PDIP.

Menurutnya, sampai saat ini terus melakukan komunikasi, baik dengan DPD maupun DPP partai berlambang banteng mocong putih tersebut. “Saya selalu melakukan komunikasi, baik dengan DPD maupun DPP partai,” kata Riza Yudha, Sabtu (01/02/2020).

Masalah rekomendasi, Riza Yudha menyerahkan sepenuhnya kepada DPP sebagai pemegang keputusan.

Perlu diketahui, saat ini Riza Yudha berkarier sebagai Asisten Staf Khusus Presiden RI, yang praktis cakupan kerjanya di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, jelaslah.

Dalam bahasa Jawa dapat diistilahka Dolane wes adoh, ngopine wes kenthel (mainnya sudah jauh, ngopinya sudah kental, red), namun mengapa harus balik kandang, bangun Blora? Semua itu karena kegelisahan hatinya untuk melakukan lompatan bagi tanah kelahirannya.

Ia juga teman seangkatan dengan Calon Bupati lain, Arief Rohman, saat ini adalah Wakil Bupati Blora, yang memiliki kans besar naik kelas menjadi Bupati Blora sebagai calon dari incumbent. Keduanya juga berbeda partai Politik.

”Saya pulang ke kampung halaman untuk membangun kampung halaman, masih ada tugas yang kedepan harus kita kerjakan untuk masa depan Blora,” ujar.

Namun begitu disinggung program kerja yang akan ditawarkan, Ia belum bisa memberikan bocoran. ”Maaf, ini off the record dulu ya. Yang pasti program karja akan saya singkronkan dengan pusat,” ungkapnya.

“Blora sudah jauh tertinggal dari Kabupaten lain. Karena kurang efektif dan efisien dalam mengelola anggaran,” terang Riza Yudha.

Selain itu, lanjut Riza Yudha, Blora masih kurang masif membangun jaringan, baik antar Pemda, Pemprov, Pusat maupun Kementerian dan Presiden.

Mungkin orang tidak akan percaya dan menganggap itu hanya isapan jempol belaka. Namun, Riza Yidha sebagai Asisten Staf Khusus Presiden RI melihat kondisi yang nyata. Blora memang butuh lompatan, seperti yang dijanjikan oleh setiap calon yang ada, termasuk Riza Yudha. ***(Ely)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *