Example floating
Example floating
Example floating
Peristiwa

Geram Turun Jalan Pakai APD, Ini Penyebabnya

×

Geram Turun Jalan Pakai APD, Ini Penyebabnya

Sebarkan artikel ini

BLORA, (blora-ekspres.com) – Video sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora marah-marah hendak diperiksa petugas kesehatan di terminal Padangan yang menjadi viral beberapa hari terakhir ini menuai banyak protes dari berbagai kalangan.

Termasuk kaum buruh migran yang merasa dilecehkan oleh omongan oknum anggota DPRD dari partai Hanura Warsit.

Protes juga dilayangkan oleh sejumlah aktivis Blora yang mengatas namakan gerakan rakyat menggugat (Geram) yang dipimpin Eko Arifiyanto. Mereka melakukan aksi jalan kaki dari Alun-Alun Blora menuju gedung DPRD, yang jaraknya kurang lebih 4 kilometer.

Uniknya dalam aksi jalan kaki itu mereka mengenakan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, dari jashujan hingga masker safet

Dengan membentangkan spanduk bertuliskan “Kenekatan kunker DPRD Blora ke Lombok dan penolakan pemeriksaan oleh Dinkes adalah bukti tidak adanya empati dan pembangkangan hukum terhadap pemerintah Republik Indonesia, pada penanggulangan wabah penyakit menular Covid-19.

“Kami Geram melayangkan surat kepada badan kehormatan (BK) DPRD Blora, untuk segera memproses oknum anggota DPRD yang marah marah saat diperiksa,”ucap Kotak nama panggilan akrab Eko Arifianto.

Surat diterima langsung oleh ketua BK dan Ketua DPRD Blora diruang pertemuan DPRD (foto : Pur)

Menurutnya oknum tersebut telah menghina kaum buruh migran dengan ucapan kasar, dan merendahkan kaum buruh.

“Saya berharap BK segera bertindak keras terhadap oknum yang telah menghina dan merendahkan kaum buruh migran,” imbuh Kotak.

Surat protes keras dari Geram itu diterima langsung, ketua BK Mujoko dari Partai bergambar Kepala Banteng moncong putih dan ketua DPRD Blora.

“Saya terima surat ini, akan saya rapatkan dulu dengan Badan Musyawarah (Bamus) dan Badan Kehormatan (BK) hasilnya nanti saya beritahu,” kata Mujoko

Sementara Ketua DPRD Blora H.M Dasum meminta maaf atas kekasaran oknum anggota DPRD dari partai Hanura yang videonya viral di media sosial, media cetak, Online maupun TV.

“Saya selaku yang dituakan meminta maaf atas viralnya video itu, dan kami akan mindak lanjuti semua laporan yang masuk,” pungkas Dasum.***(Red/Pur/Ely)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *