Example floating
Example floating
Example floating
Peristiwa

Wabup Upayakan Hak Mantan TKI asal Blora Dibayarkan

×

Wabup Upayakan Hak Mantan TKI asal Blora Dibayarkan

Sebarkan artikel ini

BLORA, BE – Setelah 13 tahun berpisah dengan keluarga, akhirnya Sri Naning Wahyu Kurniawati (29) warga Desa Plosorejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi tak ada kabar akhirnya dapat berjumpa dengan keluarganya, Kamis (16/01/2020) kemarin.

Ironisnya, selama 12 menjadi TKI di Arab Saudi, Sri Naning tak menerima gaji. Ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora dapat membantu memperjuangkan haknya selama 12 tahun bekerja tanpa digaji sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi.

Saat ditemui Wakil Bupati (Wabup) Blora, Arief Rohman di rumahnya, Senin (20/1/2020) siang, Sri Naning bercerita bahwa dirinya telah bekerja sebagai pembantu rumah tangga sejak 2006 hingga 2019 kemarin dan berhasil kabur karena ingin pulang kampung.

“Tahun pertama saya sudah mendapatkan gaji dan bisa mengirimkan uang untuk orang tua. Namun sejak tahun kedua hingga 2019 kemarin belum pernah menerima gaji, karena gajinya disimpan di bank oleh majikan sehingga saya pulang tidak membawa apa-apa,” ucapnya.

Saya dibantu KJRI Jeddah hingga bisa pulang ke Indonesia. Saya tidak ingin bantuan yang neko-neko dari pemerintah, saya cuma ingin gaji saya bisa dicairkan,” lanjur Sri Nining.

Jika bisa cair, Sri Naning melanjukan, uang itu akan digunakan untuk memperbaiki rumah orang tuanya dan membuka usaha baru. Jika dirupiahkan, setidaknya gaji yang terkumpul senilai Rp 360 juta lebih.

Menurutnya, selama 13 tahun di Arab Saudi, tepatnya di Kota Mekkah, dirinya dilarang keluar rumah oleh majikannya sehingga tidak pernah bersosialisasi dengan dunia luar, dan tidak pernah ketemu dengan TKI lainnya. Untung saja selama 13 tahun itu dia tidak pernah mendapatkan perlakuan kasar.

“Setelah saya kabur, saya ditangkap polisi karena tidak punya identitas. Sempat ditahan hingga 15 hari dan dikunjungi petugas dari KJRI untuk membantu kepulangan ke Indonesia,” tambahnya.

Wabup Blora, Arief Rohman bersama keluarga Sri Naning

Dengan didampingi Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker), Purwadi Setiyono, SE, dan Kepala Bidang Penempatan, Pelatihan Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Penta Tran) Dinperinnaker, Sugeng Saptono, Wabup ingin mengupayakan kepengurusan hak Sri Naning melalui jalur pemerintah.

“Pertama-tama saya ikut bersyukur Mbak Sri Naning bisa kembali pulang dengan sehat, dan berkumpul dengan keluarga. Selanjutnya mengenai gaji yang belum diterima, kami akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Kementerian Tenaga Kerja. Semoga bisa berhasil,” ucap Wabup. .

“Tolong Pak Pur (Plt.Kepala Dinperinaker), harapan Mbak Sri Naning ini dikawal,” tambah Wabup. .

Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker), Purwadi Setiyono, SE pun menyanggupinya dan akan melakukan koordinasi dengan BNP2TKI guna melacak agen penyalur TKI yang dahulu memberangkatkan Sri Naning.

“Sebelumnya, pada hari Rabu (15/1/2020) lalu Dinperinaker telah melakukan penjemputan yang dipimpin Pak Sugeng bersama Bapaknya Mbak Sri Naning ke Jakarta berdasarkan kabar dari BNP2TKI, dan sampai di Blora pada hari Kamis (16/1/2020) lalu.

Memang saat itu kondisi emosionalnya masih labil, sehingga masih sulit menceritakan seluruh kronologi kejadiannya. Setelah nanti semua kronologi disampaikan, akan kami jadikan dasar kepengurusan hak-hak yang belum diterima,” ucap Purwadi Setiyono.

Pihaknya juga meminta Kades Plosorejo yang hadir dalam kunjungan itu, untuk segera memfasilitasi pembuatan dokumen kependudukan milik Sri Naning. Pasalnya saat keberangkatannya ke Arab Saudi, yang bersangkutan belum memiliki KTP karena masih dibawah umur, yakni usia 16 tahun dan diduga memakai agen TKI illegal.

Sementara itu, orangtua Sri Naning, Sulimin mengungkapkan rasa bahagianya karena anak perempuannya bisa kembali ke rumah.

“Selama 12 tahun tanpa kabar, putus komunikasi. Kami sekeluarga sempat pasrah dan mengira anak saya sudah meninggal. Namun keajaiban karena kuasa Allah SWT telah terjadi. Akhirnya minggu lalu kami dapat kabar kalau anak saya dipulangkan ke Indonesia. Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kepulangan anak saya,” ucapnya.

“Anak saya pulang dengan selamat sudah sangat bersyukur. Jika gajinya bisa diurus, ya Alhamdulillah. Semoga upaya ini berhasil. Maturnuwun Pak Wakil Bupati dan rombongan yang sudah berkenan datang ke gubug saya,” tambah Sulimin.

Usai berdialog bersama, kunjungan diakhiri dengan foto bersama dan pemberian bingkisan tali asih kepada keluarga Sri Naning Wahyu Kurniawati.***(Hms/Ely)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *