Example floating
Example floating
Example floating
Pendidikan

72 Anak Usia Dini Belajar Membatik di Rumah Difabel Indonesia

×

72 Anak Usia Dini Belajar Membatik di Rumah Difabel Indonesia

Sebarkan artikel ini

BLORA, (blora-ekspres.com) – Keriuh dan penuh keceriaan wajah 72 siswa Kelompok Bermain (KB) dan TK Muslimat NU Dusun Ngampon, Kelurahan Beran, Kabupaten Blora saat belajar membatik di rumah batik difabel Indonesia.

Mereka diajak para ibu gurunya melihat langsung proses pembuatan batik di rumah batik difabel Indonesia, Di Desa Kamolan, Selasa (03/03/2020).

Tidak hanya melihat, mereka juga diajarkan bagaimana cara membatik, mulai dari proses pengecapan hingga mewarnai.

Salah satu pengelola KB, Peni Puji Astuti mengatakan, kegiatan belajar membatik ini merupakan kegiatan puncak tema yang dilakukan sekolah setiap bulannya. Untuk bulan ini puncak tema mengambil tema pekerjaan, yakni dengan memperkenalkan anak-anak  agar lebih semangat belajar.

“Jadi kita ingin memberikan motivasi kepada anak-anak. Namanya kan anak, pasti ada yang maleslah untuk belajar, bilang susah, males dan banyak alasan. Makanya kita ajak mereka kesini untuk melihat bahwa orang yang hebat itu bukan hanya yang normal saja. Tapi ada orang-orang yang kekurangan tapi juga bisa hebat,” katanya.

Peni mengaku, alasannya mengenalkan batik difabel kepada anak didiknya karena memiliki keistimewaan sendiri.

“Karena batik difabel ini kan istimewa. Yang buat orang- orang yang memiliki kekurangan. Jadi ini sekaligus untuk belajar mereka, jangan takut untuk belajar. Terus semangat, seperti semangatnya orang- orang difabel ini,” ungkapnya.

Kegiatan yang baru pertama kali dilakukan inipun membuat anak- anak bersemangat. Mereka tampak bersuka cita mewarnai batik di atas kain putih polos.

Sementara, salah satu murid TK, Shifa mengaku senang dapat belajat membatik.”Senang, tadi diajari Bu guru sama teman-teman lain,” ungkap Shifa.

Sementara itu, Wakil ketua Difabel Blora Mustika (DBM), Kandar menyambut baik kegiatan belajar membatik anak-anak KB dan TK di sanggar batik milik DBM itu. Dia berharap kegiatan seperti ini bisa diikuti sekolah-sekolah lain untuk mengenalkan batik sebagai warisan budaya leluhur.

“Tentunya kita menyambut baik kegiatan ini. Apalagi batik ini kan salah satu warisan budaya leluhur yang perlu dilestarikan. Semoga anak-anak sejak kecil bisa mencintai warisan leluhur mereka,” harap Kandar.***(Red/Ely)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *