BLORA, BE – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) telah resmi menggratiskan Program Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bagi siswa SMK/SMA/SLB Negeri mulai Januari 2020.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo juga telah menindaklanjuti pelaksanaan program tersebut dengan memberi arahan agar sekolah mengembalikan uang SPP siswa yang telanjur dibayar.
Kepala SMKN 1 Blora, Bambang Winarso menjelaskan, sesuai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari Dinas Pendidikan soal pengembalian uang SPP, pihaknya telah mensikapi dengan baik. Hal ini sebagai wujud dari pihak sekolah dalam mendukung program pendidikan gratis di Jateng.
Menurutnya, SMKN 1 Blora juga bakal mengembalikan kelebihan bayar SPP untuk kelas X, XI dan XII sebanyak 1.684 siswa dengan total uang mencapai Rp 36,9 juta.
Jumlah Rp. 36,9 juta tersebut, hanya 6,75 persen SPP yang dibayarkan pada bulan Januari hingga Juni 2020 sebesar Rp. 547,5 juta.
“Kami SMKN 1 Blora bakal mengembalikan kelebihan bayar SPP, mulai dari bulan Januari dan seterusnya. Total kelelebihan yang harus dikembalikan sebesar Rp 36,9 juta. Ini kita kembalikan kepada yang berhak,” kata Bambang Winarso saat ditemui Blora Ekspres diruang kerjanya, Kamis (16/01/2020). Karena Gubernur sudah menginstruksikan bahwa pendidikan di Jawa Tengah gratis.
“Mekanisme pengembalian uang SPP, sekolah akan mengecek administrasi SPP siswa terlebih dahulu. Sehingga jadi tahu jumlahnya berapa dan mungkin kalau ada kelebihannya berapa, sekolah akan tahu itu,” jelas Bambang.
Setelah hasil rekapan administrasi SPP keluar, lanjut Bambang, sekolah akan segera memberikannya uang SPP ke orang tua. Sementara di sisi lain, orang tua bisa membawa bukti pembayaran SPP.
Nanti, lanjut Bambang, SMKN 1 Blora akan memberikan surat undangan kepada orang tua atau wali murid agar dapat hadir dalam penyerahan uang SPP.
“Diharapkan orang tua dapat hadir dalam penyerahan uang SPP dengan menyertakan bukti pembayaran SPP. Bukti pembayaran SPP sebagai penguat,” pungkasnya.
Perlu diketahui, SPP SMKN 1 Blora yang terbayarkan atau tunggakan pada bulan Juli hingga Desember 2019 baru 90,5 persen dari Rp. 547,5 juta sebesar Rp. 51,9 juta.***(Ely)
